Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gabung ke PSM Makassar, Aaron Evans Depak Hendra Wijaya dari Nomor Punggung 2

Bergabung bersama Laksar Pinisi, Aaron Evans memakai nomor punggung 2. Nomor tersebut sama dengan nomor punggungnya di Barito Putera.

Editor: Anita Kusuma Wardana
DOK.TRIBUN TIMUR
Aaron Evans dan Hendra Wijaya 

Nomor tersebut sama dengan nomor punggung yang ia pakai saat masih bermain dengan Barito Putera.

Aaron Evans dan Eero Markkanen
Aaron Evans dan Eero Markkanen (abdiwan/tribuntimur.com)

Ia pun mendepak nama Hendra Wijaya yang sebelumnya memakai nomor punggung tersebut di musim Liga 1 2018.

Manajemen PSM Makassar pun belum menentukan nomor punggung yang akan dipakai Hendra Wijaya di musim Liga 1 2019 nanti.

Ini 5 Kapten PSM di Kompetisi Liga 1 musim 2018. Mereka adalah kapten pertama Zulkifli Syukur, lalu Ardan Aras, Hendra Wijaya, Rivky Mokodompit, dan WIljan Pluim
Ini 5 Kapten PSM di Kompetisi Liga 1 musim 2018. Mereka adalah kapten pertama Zulkifli Syukur, lalu Ardan Aras, Hendra Wijaya, Rivky Mokodompit, dan WIljan Pluim (tribun timur/muhammad abdiwan)

Loyalitas Hendra Wijaya

Hendra Wijaya telah membuktikan loyalitasnya bersama PSM Makassar.

Tidak tanggung-tanggung, pemain dengan nomor punggung 2 telah berseragam di klub Ayam Jantan dari Timur selama lebih satu dekade, tepatnya selama 10 tahun.

Sebenarnya, ada nama lainnya yakni M Rahmat yang turut masuk sebagai pemain PSM yang telah mengabdi selama satu dekade lebih.

Baca: Soal Peluang Kiper PSM Makassar Hilman Syah di Timnas Indonesia U-22! Indra Sjafri Bilang Begini?

Baca: Gol Reva Adi Utama ke Gawang Mitra Kukar Jadi Gol Terfavorit Liga 1 2018, Kalahkan Gol Ini?

Namun pada kesempatan kali ini, Tribun Timur mencoba mengajak Hendra Wijaya untuk berbagi pengalaman selama di PSM.

Pemain PSM Makassar Faturrahman dan Hendra Wijaya saat latihan di Stadion Mattoanging, Makassar.
Pemain PSM Makassar Faturrahman dan Hendra Wijaya saat latihan di Stadion Mattoanging, Makassar. (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Banyak hal diakui Hendra menjadi kenangan dalam suka dan duka sebagai pemain PSM selama 10 tahun terakhir.

Dan bagi pemain kelahiran Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel 4 Agustus 1989 ini, ada satu momen yang tak pernah dia lupa seumur hidupnya.

Hendra Wijaya bersama putranya Ar Zein Zanetti Wijaya. Nama tengah Zanetti itu ia ambil dari nama belakang kapten legenda Inter Milan, Javier Zanetti.
Hendra Wijaya bersama putranya Ar Zein Zanetti Wijaya. Nama tengah Zanetti itu ia ambil dari nama belakang kapten legenda Inter Milan, Javier Zanetti. (TRIBUN TIMUR/ILHAM MULYAWAN)

Pengalaman itu adalah saat PSM Makassar berlaga pada babak play off di Jepara 2013 silam. Saat itu PSM mengikuti Indonesia Primer Liga (IPL).

Ketika itu, kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Indonesia terpecah dua. IPL yang dibentuk pada 2010 dan dibuat oleh Arifin Panigoro.

Kompetisi ini untuk menandingi Indonesia Super Liga (ISL) buatan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Play-off Liga Super

Waktu itu, PSM memilih meninggalkan kompetisi ISL pada musim 2010/2011 lalu ikut di IPL bersama 15 klub lainnya hingga musim 2012-2013.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved