Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Robby Tumewu Meninggal Dunia Karena Stroke, Ini 5 Makanan yang Jadi Pemicunya

Robby Tumewu Meninggal Dunia Karena Stroke, Ini 5 Makanan yang Jadi Pemicunya. ada gorengan dan konsumsi soda

Editor: Waode Nurmin
Tribun Jateng
Robby Tumewu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aktor serta desainer kenamaan Robby Tumewu tutup usia di umur 65 tahun, Senin (14/1/2019).

Kabar meninggal dunia nya sang seniman pun cukup mengejutkan banyak pihak.

Kabar berpulangnya Robby Tumewu itu pertama kali dikabarkan oleh sang sahabat, Becky Tumewu.

Meski lama tak terdengar, kabar soal Robby Tumewu sempat mencuat lima tahun lalu saat sang aktor dikabarkan mendapat serangan stroke.

Ternyata, artis yang juga merupakan designer ini sempat berjuang melawan penyakit serius yang menyerangnya.

Laki-laki 65 tahun ini sempat dikabarkan menderita penyakit stroke dan menjalani serangkaian operasi pada 2013.

Hal ini bermula ketika Robby Tumewu ditemukan pingsan saat menjadi juri di televisi swasta pada tahun 2010 silam.

Robby Tumewu pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke dan pembuluh darahnya pecah.

Bahkan, dilansir dari Nova.id, seniman yang terkenal lewat sitkom Lenong Rumpi ini pernah menderita koma dan harus menjalani operasi di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (15/10/2010).

Manajer Robby Tumewu pun saat itu sempat meminta doa untuk kesembuhan aktor senior tersebut.

"Temen-teman tolong minta doanya ya utk kesembuhan teman / sahabat kita Robby Tumewu yangg sekarang sedang mengalami koma dikarnakan serangan stroke ringan tadi malam dan mengakibatkan pendarahan di kepala," tulis Ramzi.

Operasi yang dijalani oleh Robby Tumewu tak lain karena saluran pembuluh darah di otaknya yang pecah.

Hal tersebut lantaran Robby punya kesibukan yang super ekstra, sehingga membuat dirinya kurang istirahat.

"Om Robby sakit hipertensi, darah tinggi. Semalam memang sedang tinggi-tingginya. Kita juga enggak bisa kontrol dia," ujar Andre, sahabat Robby saat dihubungi, Jumat (15/10/2010) yang dilansir dari Tabloid Nova.

Desainer yang terkenal funky ini mengalami kelelahan karena kurang istirahat.

"Seharian kemarin memang belum istirahat dan harus jadi bintang tamu di Dangdut Mania. Selama acara berlangsung dia terjatuh, tapi langsung duduk," papar Andre.

Robby Tumewu pun rajin melakukan terapi kala itu.

Meski begitu, ternyata kondisinya tak langsung membaik.

Kenang-kenangan sahabat bersama Robby Tumewu
Kenang-kenangan sahabat bersama Robby Tumewu (kolase Instagram)

Hingga pada 2013 Robby Tumewu mengalami serangan stroke yang kedua, yang kemudian dinyatakan telah masuk stadium parah.

Karena serangan stroke pertamanya menyerang otak kiri, sedangkan yang kedua ini telah menyerang bagian kanan.

Sehingga keduanya telah menyebar ke otak dan membuatnya harus kembali menjalani operasi.

Robby Tumewu pun menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan berlebih di bagian otaknya.

Perjuangan Robby Tumewu melawan penyakitnya pun kini telah berakhir.

Sebab kini, jasad Robby Tumewu tak lagi ada di dunia ini.

Mengenai penyebab kematian yang dialami Robby Tumewu, sang sahabat pun menuliskan bahwa mendiang meninggal karena sakit.

Dilansir dari laman caring.com, serangan stroke ini memang dikenal mematikan.

Sebab, stroke dapat menyerang penderitanya tanpa memberikan gejala atau peringatan.

Ada beberapa jenis makanan yang harus Anda waspadai guna menghindari serangan stroke, berikut diantaranya dilansir TribunnewsBogor.com :

1. Kerupuk, keripik dan gorengan

Muffin, donat, keripik, crackers, atau makanan dipanggang yang tinggi kandungan lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya.

Konsumsi makanan ini harus dibatasi karena lemak trans memiliki sifat yang berbahaya karena mampu mengeblok atau menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) dan kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik.

Sebuah riset di University of North Carolina Amerika Serikat menemukan, wanita yang mengasup 7 gram lemak trans setiap hari (dua porsi donat atau setengah porsi kentang goreng) memiliki risiko terserang stroke 30 persen lebih tinggi ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 1 gram lemak trans per hari.

2. Daging olahan dan rokok

Daging olahan dan rokok merupakan kontributor jahat untuk faktor risiko pencetus stroke.

Daging olahan umumnya memiliki kandungan natrium yang tinggi dan bahan pengawet.

Para ahli berkesimpulan, natrium nitrat dan nitrit secara langsung dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.

Banyak penelitian telah menghubungkan antara konsumsi daging olahan dengan penyakit arteri koroner (CAD).

Sebuah riset meta-analisis dalam jurnal Circulation memperkirakan bahwa terjadi kenaikan sebesar 42 persen terkait risiko penyakit jantung koroner bagi mereka yang makan satu porsi daging olahan per hari.

3. Konsumsi soda

ilustrasi minuman bersoda
ilustrasi minuman bersoda (CrazzyRussianHacker/YouTube)

Keputusan mengganti minuman bergula dengan diet soda tampaknya seperti solusi cerdas untuk menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.

Tetapi pada kenyataannya, konsumsi soda dapat memicu datangnya stroke.

Mereka yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari memiliki risiko menderita stroke sebesar 48 persen.

Sebuah riset di Columbia University melibatkan 2.500 orang usia 40 tahun atau lebih tua dan menemukan bahwa peminum soda harian memiliki 60 persen lebih tinggi terserang stroke, mengalami serangan jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan mereka yang tidak konsumsi soda.

4. Daging merah

Para ahli menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah dalam porsi besar setiap hari memiliki peluang lebih tinggi terkena stroke sebesar 42 persen.

Temuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terhadap 35.000 para peserta yang semuanya adalah wanita.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein secara bertahap.

Peneliti mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan.

Juga, memilih sumber protein lain seperti kacang, tumbuhan polong, tahu, dan susu tanpa lemak.

5. Makanan kaleng dan fast food

Para ahli nutrisi menilai, sejumlah makanan kaleng yang didalamnya mengandung kadar sodium dan garam (natrium) kelewat tinggi tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.

Pasalnya, garam atau sodium secara langsung dapat memengaruhi risiko terkena stroke.

Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat merekomendasikan, asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.

Sebuah riset teranyar menyebutkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 4.000 mg sodium sehari, berisiko dua kali lipat terkena stroke ketimbang mereka yang mengasup 2.000 mg atau kurang.

Oleh sebab itu, para ahli mengajurkan untuk selalu membaca label makanan dengan hati-hati.

Selain itu, jangan pula terpaku untuk mewaspadai makanan yang rasanya asin saja.

Anda juga harus meneliti makanan dengan label yang mengandung sodium dalam bentuk lain seperti baking soda, baking powder, MSG (monosodium glutamate), disodium phosphate, sodium alginate.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Robby Tumewu Sempat Alami Koma karena Serangan Stroke, Waspadai 5 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicunya !

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

 11
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved