TRIBUNWIKI: Dari Ayah Turun ke Anak, Ini Profil Owner Baru Goro Arena

Kecintaannya kepada dunia bisnis sudah ia jalani sejak SD.

Terlahir dari keluarga pebisnis, membuat anak pertama ini terinspirasi oleh kedua orang tuanya untuk juga menggarap bisnis.

"Sejak kecil, saya memang sudah bercita-cita sebagai pebisnis," katanya.

Menurutnya, apa yang sudah ayahnya berikan merupakan pembuka jalannya untuk menjadi pebisnis.

Ia berbagi cerita tentang, dirinya yang sewaktu duduk dibangku SMP kelas dua untuk berjualan minuman dan menitip di toko ibunya.

Ia tidak sendiri, ia lalu mengajak kedua adiknya.

"Itu jualan pertama saya," jelasnya.

Sebagai leader dalam saudaranya, ia kemudian memberi tahu kedua adiknya untuk mengumpulkan uang masing-masing Rp 200 ribu sebagai modal awal.

"Jadi totalnya Rp 600 ribu semua, itu yang saya gunakan untuk menjual," katanya.

Tidak berhenti sampai disitu, usahanya berlanjut hingga ia beranjak dewasa.

Meski memulai dari modal yang sedikit perlahan namun pasti, Satya bisa mengumpulkan sedikit demi sedikit.

Awalnya ia menggunakan es batu sebagai pendingin dan setelah dua tahun berjalan ia sudah memakai kulkas sampai sekarang yang dibelinya dari hasil penjualannya.

Sebagai bentuk profesionalitasnya meski bersaudara, ia tetap membagi hasilnya bersama dua orang saudaranya.

Namun, bukannya membagi tiga hasil keuntungan ia malah membagi empat dengan alasan uang tersebut akan ditabungnya untuk mengantisipasi kerusakan alat atau pun disumbangkan.

"Jika ada bencana seperti kebakaran ataupun menyumbang ke anak panti.