Ne' Sarce Tewas Diinjak Tedong Kabur dari Pesta Rambu Solo di Toraja Utara
Kerbau mengamuk saat akan disembelih pada prosesi adat pemakaman (Rambu Solo) di Tongkonan Kombong, Lingkungan Tondok Tanga Timur
Penulis: Risnawati M | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Lai Boba alias Ne' Sarce (70), meninggal terinjak kerbau (tedong) di Lembang (Desa) Bori Ranteletok, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (9/1/2019).
Kerbau mengamuk saat akan disembelih pada prosesi adat pemakaman (Rambu Solo) di Tongkonan Kombong, Lingkungan Tondok Tanga Timur, Kelurahan Bori, Kecamatan Sesean.
"Laporan masyarakat datang di Mako Polsek Sesean bahwa ada kerbau mengamuk dan menelan satu korban jiwa," ujar Kanit Intel Polsek Sesan, Aipda Nasrul AP yang mengatakan telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kerbau itu mengamuk dan kabur hingga ke Lembang Bori Ranteletok menabrak dan menginjak Ne Sarce yang sedang mengambil sayur di kebunnya," tambahnya.
Karena semakin membahayakan, personil Polsek Sesean menembak kerbau hingga mati.
"Atas permintaan pihak yang menggelar pesta adat Rambu Solo, kami melumpuhkan kerbau tersebut dengan tembakan menggunakan senjata laras panjang," ucap Nasrul.
Terkait kematian Ne' Sarce, lanjut Nasrul, sesuai peraturan adat maka keluarganya tak bisa menuntut ke keluarga penyelenggara Rambu Solo atas musibah ini.
"Pihak keluarga yang menggelar pesta adat Rambu Solo masih sementara melakukan komunikasi dengan keluarga korban, dan dilakukan pengamanan oleh personil Polsek Sesean di lokasi," tutupnya.
Lai Boba alias Ne' Sarce seorang laki-laki.
Di Toraja, laki-laki maupun wanita yang telah bercucu dipanggil ne' (nenek).
Nama di belakang Ne', biasanya diambil dari nama cucu orang tersebut.
