Live Streaming ILC TVOne Malam ini, 'Debat Capres 2019: Menguji Netralitas KPU', Nonton Disini!
Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne kembali tayang malam ini Selasa (8/1/2019) pukul 20.00 wib.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan satu di antara alasan pemberian kisi-kisi pertanyaan ke kandidat debat capres dan cawapres.
Kisi-kisi yang diberikan sebelum debat digelar itu diberikan agar tidak ada kemungkinan paslon diserang dengan pertanyaan yang tak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Ia menambahkan, KPU sebagai penyelenggara pemilu berharap bisa menjaga martabat kedua paslon.
Baca: Usai Rocky Gerung, Kini Giliran Deddy Corbuzier Diajak Masuk Islam, ini 7 Fakta Tentang Yudi Pramuko
Selain tidak ingin ada yang dipermalukan, alasan lain ialah bercermin dari debat yang telah terselenggara sebelumnya.
Pada debat sebelumnya, paslon seringkali mendapat pertanyaan yang sangat teknis dan dirasa tidak penting.
"Tujuan utama kampanye adalah menyampaikan visi-misi program kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu paham dan menggunakan referensi itu sebagai cara dia untuk menentukan pilihannya," ujar Arief.
Fahri Hamzah Usul Debat Capres Berdasarkan Ceramah Megawati
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tema usulan debat antar calon presiden (capres).
Hal ini dituliskan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Selasa (8/1/2019).
Fahri mengatakan ceramah mantan Presiden Megawati pantas untuk dijadikan tema debat.
Fahri berharap tema soal Sukarno bisa dijadikan materi debat untuk capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
"Mendengar ceramah Ibu Mega kemarin tentang “#DeSukarnoisasi” rasanya penting dalam debat nanti ada materi khusus tentang pemahaman kedua #Capres2019 yaitu @jokowi dan @prabowo tentang presiden RI yang pertama itu.
Ayo @KPU_ID tindak lanjut. Jadikan ini materi wajib," tulis Fahri Hamzah.
Namun, ia menambahkan dirinya tidak rela jika benar materi itu akan dijadikan tema debat, capres yang berdebat membawa contekan.
Menurutnya tema ini bisa dijadikan acuan sejauh mana capres mengetahui soal Presiden Sukarno.
"Tapi saya tidak rela kalau tema ini dibahas pakai “kerpean” atau contekan.