5 Fakta Kematian Aktor Torro Margens, Sempat Muntah Darah hingga Meninggal Sambil Tersenyum
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh anak Torro Margens, Toma Margens melalui akun Instagram pribadinya.
5 Fakta Kematian Aktor Torro Margens, Sempat Muntah Darah hingga Meninggal Sambil Tersenyum
TRIBUN-TIMUR.COM - Aktor legendaris Indonesia, Torro Margens meninggal dunia, Jumat (4/1/2019).
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh anak Torro Margens, Toma Margens melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Toma Margens meminta maaf atas kesalahan ayahnya semasa hidup.
Baca: Cecilia Ngaku Ketakutan Lihat Indonesia 2019, ini Hukum Percayai Anak Indigo Kata Ustadz Abdul Somad
Berikut TribunStyle.com rangkum fakta-fakta wafatnya Torro Margens, dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber.
1. Penyebab Kematian
Penyebab kematian Torro Margens karena penyakit infeksi lambung yang dideritanya.
"Penyakitnya lambung, infeksi lambung katanya dokter," terang Toma, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com.

Dan penyakit ini pun baru diketahui secara mendadak ketika Torro syuting.
"Penyakitnya baru ketahuan kemarin pas syuting itu, Sebelumnya nggak pernah ada keluhan. Dia mah kuat banget, masih syuting terus," kenang sang putra.
2. Sempat Muntah Darah
Menurut Toma, sang ayah sempat mengalami muntah darah ketika syuting sebuah film di Yogyakarta November 2018 lalu.
"Sebulan dia di Yogya syuting, Bukan Desember, sebelumnya lagi. Iya November," tukasnya.
Baca: Usai Rocky Gerung, Kini Giliran Deddy Corbuzier Diajak Masuk Islam, ini 7 Fakta Tentang Yudi Pramuko
Setelah mengalami muntah darah, Torro Margens sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan di Yogyakarta.

Torro pun menjalani rawat inap selama lima hari.
3. Kronologi Kematian
Toma menceritakan, ayahnya pulang ke Jakarta dalam keadaan sembuh.
"Terus pulang ke Jakarta. Sampai di Jakarta sudah sembuh, sehat, masih lemas, tapi sudah sembuh. Lalu dibawa pulang ke Sukabumi. Di Sukabumi lima hari, dapat kabar tadi malam jam 11 malam, bapak masuk rumah sakit. Sempat kritis, jam satu diri hari meninggal dunia," jelasnya.
4. Baru Sekali Dirawat di Rumah Sakit
Torro Margens dikenal anaknya sebagai sosok yang sehat.

Bahkan, aktor kawakan ini tak pernah sekali pun dirawat di rumah sakit selama hidupnya.
• Terkesan Sangar dan Sering Perankan Tokoh Antagonis, Torro Margens Ternyata Fans Berat Dangdut
"Orang seumur hidup baru pertama kali masuk rumah sakit itu doang. Nggak pernah dulu, kuat banget. Nggak ada tanda-tanda sakit, cuma napasnya. Bapak hebat banget deh," imbuh Toma.
5. Meninggal Sambil Tersenyum
Toma Margens menceritakan jika Torro Margens meninggal dalam keadaan tersenyum.
Hingga kini pun, jenazah sang ayah maish terlihat senyum.
"Lagi senyum malah. Sampai sekarang jenazah senyum," tandasnya, dikutip TribunStyle.com dari Grid.id.
Sementara itu, saat ini, jenazah aktor 68 tahun ini disemayamkan di Sukabumi selepas sholat Jumat.
Torro Margens Bukan Nama Asli
Nama Torro Margens bukanlah nama lahir almarhum.
Nama lahirnya adalah Sutoro Margono.
Lahir di Paduraksa, Pemalang, Jawa Tengah, 5 Juli 1950.
Pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pemalang, Jawa Tengah.
Baca: 5 Fakta Foto Setengah Tanpa Busana Brigpol Dewi, Nomor 3 Alasan Dia Nekat Lakukan Itu
Semasa hidupnya, beliau adalah seorang aktor dan sutradara mulai era tahun 1970-an dan 1980-an.
Torro Margens dikenal luas masyarakat, karena perannya yang acapkali berperan sebagai peran antagonis.
Di antara film, sebagai sutradara ia memakai aktor dan aktris seperti Barry Prima, Raja Emma, Kiki Fatmala, dan Ayu Azhari.
Judul Film
Berikut judul film pernah dibintangi dan disutradarai Torro Margens, antara lain:
Neraka Perempuan (1974),
Malam Pengantin (1975),
Ciuman Beracun (1976),
Antara Surga dan Neraka 1976),
Assoy (1977),
Baca: Kronologi Tersebarnya Foto Seksi Polwan Brigpol DW, Dipecat karena Cederai Institusi Polri
Sorga yang Hilang (1977),
Si Buta dari Gua Hantu (Duel di Kawah Bromo) (1977),
Goyang Sampai Tua (1978),
Sirkuit Cinta Margens (1978),
Akibat Godaan (1978),
Anna Maria (1979),
Kau dan Aku Sayang (You and I My Love) (1979),
Baca: Pakai Pesawat Rusia, Maskapai Merpati Nusantara Airlines Fokus Garap Indonesia Timur
Sirkuit Kemelut (1980),
Aduh-aduh Mana Tahan (1980),
Anak-Anak Tak Beribu (1980),
Janjiku pada Dia (1980),
Gondoruwo (1981),
Bercanda dalam Duka (1981),
Perawan Rimba (1982),
Sorga Dunia di Pintu Neraka Bambang (1983),
Pelayan Gedongan (1983),
Ken Arok Ken Dedes (1983),
Bercinta dalam Badai (1984),
Preman (1985),
Menumpas Teroris (1986),
Yang Perkasa (1986),
Pernikahan Berdarah (1987),
Lukisan Berlumur Berdarah (1988),
Cinta Berdarah (1989),
Sepasang Mata Maut (1989),
Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) (1990),
Prabu Anglingdarma (1990),
Prabu Anglingdarma II (1990).
Masih banyak lainnya hingga tahun 2018 berjudul Love for Sale.(*)
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)