Bunuh Putranya dan Mutilasi Jadi 70 Bagian, Wanita Ini Justru Dibebaskan Polisi, Ternyata Gegara Ini
Ia melakukan pembunuhan dan memotongnya menjadi 70 bagian namun dibebaskan oleh polisi. Ternyata ada kisah memilukan di baliknya.
Bunuh Putranya dan Mutilasi Jadi 70 Bagian, Wanita Ini Justru Dibebaskan Polisi, Ternyata Gegara Ini
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus Pembunuhan adalah kejahatan keji dan sulit dimaafkan apalagi setelahnya melakukan Mutilasi.
Mungkin terdengar tidak manusiawi dan pelaku perlu dihukum seberat-beratnya oleh polisi karena sudah melakukan tindakan biadab.
Akan tetapi berbeda dengan wanita ini. Ia melakukan pembunuhan dan memotongnya menjadi 70 bagian namun dibebaskan oleh polisi.
Ternyata hal itu bukan tanpa sebab tetapi ada kisah memilukan di baliknya hingga membuat nenek ini akhirnya dibebaskan meski melakukan tindakan keji.
5 Fakta Bripka Matheus, Anggota Satgas Antiteror yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
LAGI VIRAL Pernikahan dengan Mahar Sepasang Sandal Jepit, Ternyata Ada Cerita Berkesan di Baliknya
Deretan Ponsel Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp, Salah Satunya iPhone, Segera Cek HP Kamu!
Ustadz Abdul Somad Tiba-tiba Berhenti saat Ceramah Lalu Tegur Jamaah, Panggil ke Panggung, Cek Video
Melansir dari Daily Mirror pada Jumat (28/12/2018), nenek ini diketahui bernama Lyudmila R, yang dinyatakan bersalah atas tindakan pembunuhan.
Hal itu terungkap setelah polisi menerima telepon dari tetangganya yang mencium bau mayat dari apartemennya.
Lyudmila R mengatakan pada petugas bahwa ia membawa plastik berisi daging busuk, yang di bawa putranya dari perjalanan berburu.
Tetapi, polisi memeriksa dan tak disangka ia menemukan potongan tangan manusia, dan kaki manusia di dalam tas plastik tersebut.
Akhirnya ia ditahan, dan plastik-plastik lain yang dibuang telah diperiksa oleh polisi, di mana semuanya berisi sisa-sisa manusia yang terpotong dan dibuang di tempat sampah.
Selama 3 jam wanita ini terus menceritakan kisah mengenai daging beruang, tetapi polisi menyadari bahwa itu adalah omong kosong.
Hingga akhirnya setelah dipaksa untuk mengatakan yang sebenarnya, kebenaran mulai terungkap.
5 Fakta Bripka Matheus, Anggota Satgas Antiteror yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
LAGI VIRAL Pernikahan dengan Mahar Sepasang Sandal Jepit, Ternyata Ada Cerita Berkesan di Baliknya
Deretan Ponsel Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp, Salah Satunya iPhone, Segera Cek HP Kamu!
Ustadz Abdul Somad Tiba-tiba Berhenti saat Ceramah Lalu Tegur Jamaah, Panggil ke Panggung, Cek Video
Awalnya, korban yang tak lain adalah putranya diusir oleh istrinya dan datang untuk tinggal bersama dengan nenek ini.
Setelah setahun tinggal bersama, pria ini berubah menjadi liar, dan melakukan banyak kekerasan pada nenek ini dengan menyerang dan melecehkannya.
Bahkan membuatnya pingsan di kamar mandi. Karena tak tahan dengan tindakan kasarnya, nenek ini mengambil wajan dapur dan memukul kepalanya.
Hingga kemudian, putranya ini pingsan dan tidak bergerak selama beberapa hari di lantai.
Sadar putranya meninggal, nenek ini berusaha menyingkirkan mayatnya dengan cara memotongnya menjadi lebih dari 70 bagian.
"Seolah-olah pikiranku dimatikan," katanya.
"Aku melakukan semuanya seperti robot. Saya pergi membeli gergaji listrik, karena tangan saya sakit dan saya tidak bisa menggunakan pisau," jelasnya.
"Lalu aku memasukkan masing-masing ke dalam kantong plastik dan mengikatnya," tambahnya.
Dia menjelaskan, "Saya tidak meneteskan air mata saat melakukan semua ini."
"Aku berada dalam kondisi pikiran yang aneh, seolah bergerak dalam kabut," katanya.
5 Fakta Bripka Matheus, Anggota Satgas Antiteror yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
LAGI VIRAL Pernikahan dengan Mahar Sepasang Sandal Jepit, Ternyata Ada Cerita Berkesan di Baliknya
Deretan Ponsel Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp, Salah Satunya iPhone, Segera Cek HP Kamu!
Ustadz Abdul Somad Tiba-tiba Berhenti saat Ceramah Lalu Tegur Jamaah, Panggil ke Panggung, Cek Video
Dia melukai tangannya sambil menggiling anaknya dengan alat listrik dan pergi ke rumah sakit, kemudian dirawat di rumah sakit hingga mayat ini busuk.
Karena hal itu, wanita itu ditahan di kepolisian Khabarovsk, Rusia minggu lalu, dan dihukum karena membunuh putranya ketika dalam kondisi gangguan emosi yang ekstrem.
Dia dibebaskan dari hukuman penjara, tetapi selama 23 bulan telah dilarang meninggalkan kotanya.
Dia tunduk pada jam malam dan tidak dapat mengubah alamatnya tanpa izin.
Pejabat jaksa penuntut negara mengatakan, "Sejujurnya, kami belum memiliki kasus seperti itu dalam 15 tahun terakhir. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
5 Fakta Bripka Matheus, Anggota Satgas Antiteror yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
LAGI VIRAL Pernikahan dengan Mahar Sepasang Sandal Jepit, Ternyata Ada Cerita Berkesan di Baliknya
Deretan Ponsel Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp, Salah Satunya iPhone, Segera Cek HP Kamu!
Ustadz Abdul Somad Tiba-tiba Berhenti saat Ceramah Lalu Tegur Jamaah, Panggil ke Panggung, Cek Video