Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Terbaru Detik-detik Dahsyatnya Tsunami Banten-Lampung: 373 Meninggal Dunia

Video detik-detik terjadinya tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) berhasil terekam kamera CCTV di sebuah rumah warga.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Detik-detik Tsunami Banten-Lampung 

Sebelumnya dikabarkan, Grup band Seventeen dikabarkan turut menjadi korban dalam bencana tsunami yang terjadi di Banten, Sabtu (22/12/2018).

Proses evakuasi puing-puing bangunan yang runtuh di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Minggu (23/12/2018). Desa yang berada di pesisir Teluk Lampung ini merupakan salah satu titik terparah pasca tsunami yang melanda wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami yang sama juga menghantam pesisir provinsi Banten dan mengakibatkan ratusan orang meninggal.
Proses evakuasi puing-puing bangunan yang runtuh di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Minggu (23/12/2018). Desa yang berada di pesisir Teluk Lampung ini merupakan salah satu titik terparah pasca tsunami yang melanda wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami yang sama juga menghantam pesisir provinsi Banten dan mengakibatkan ratusan orang meninggal. (TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH)

Band Seventeen yang digawangi Ifan (vokal), Bani (Bass), dan Herman (gitar), serta Andi (drum) tengah tampil dalam sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten ketika tsunami kecil tersebut terjadi.

Dikabarkan sebelumnya, gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyapu kawasan Pantai Tanjung Lesung Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

Terjangan gelombang tinggi di pesisir Serang ini menyebabkan sejumlah kerusakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

373 Meninggal Dunia
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hasil penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda, masih terus dilakukan.

Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat dijangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.

"Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi," sebut Sutopo dalam rilisnya.

Menurut Sutopo, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

Dampak bencana tsunami ini melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

"Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang," tuturnya

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved