Soal Insiden Kericuhan di Tribun Suporter, Ini Kronologis dan Penjelasan dari M Rahmat
PSM Makassar berhasil meraih kemenangan telak atas PSMS Medan 5-1, Minggu (9/12/2018).
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ardy Muchlis
Kronologi kejadian
M Rahmat menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Menurutnya ini berawal dari adanya flare yang menyala di sisi tribun tersebut yang membuat pertandingan terhenti.
'Setau saya 3x pertandingan dihentikan karena pembakaran flare maka tim tamu menang WO," jelasnya.
Sementara pada saat itu kami pemain mau memastikan mengamankan 3 poin di pertandingan ini.
Sembari terus berharap ada keajaiban di pertandingan tim lain, paling tidak mereka seri.
Kami tidak mau putus harapan untuk juara sampai peluit terakhir pertandingan di bunyikan, kami masih tetap percaya kekuatan do'a, maka itu kami menolak menyerah sampai batas akhirnya, tapi kembali lagi kita hanya bisa berusaha dan berdo'a tuhan jugalah yg menentukan semuanya.
"Tiba-tiba ada yang bakar flare, Pak Munafri Arifuddin (CEO PSM) dan Abd Rahman berlari kearah kalian sambil terus berteriak supaya dipadamkan flarenya. Saya datang juga berteriak yg sama berharap flarenya mati," jelasnya.
Karena mungkin perasaan kami yg campur aduk dari capek dan kesal karena tidak didengarkan makanya kami nekat panjat pagar berharap ketika teman-teman melihat kami panjat pagar flarenya di matikan , tapi belum juga di padamkan
"Demi Allah, saya meminta maaf kepada sodara DUL , saya betul2 lepas kendali, spontan refleks melakukan kekerasan itu. Suara saya sudah habis , tenaga saya sudah hampir habis dan lelah bercampur kesal marah dan yah terjadilah insiden itu," jelasnya.
Setelah itu saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menangis di pagar tribun stadion.
"Teman-teman, saya hanya ingin terus menjaga asa kita untuk juara, meskipun itu bergantung pertandingan tim lain. Saya tidak mau menyerah sampai akhir. 9 tahun saya di PSM saya rasa inilah momen terbaik itu," jelasnya
Tapi kenyataannya sudah terjadi, dan tahun ini bukan rezeki kita untuk juara.
"Semoga musim2 berikutnya Allah SWT ridho PSM Makassar juara. Terlepas dari itu, tindakan yang saya lakukan tidak dapat dibenarkan. Saya mengaku salah , saya sudah berlaku dzolim kepada orang lain dengan segala kerendahan hati , saya memohon maaf terkhusus buat saudara Dul. Karena dosa kita kepada orang lain hanya diampuni jika orang itu memberikan maaf kepada kita.
di luar itu apapun konsekwensinya saya akan pertanggungjawabkan," jelasnya