Persija Jakarta dan PSM Makassar Tak Bisa Macam-macam, Ternyata Bosnya Masih Keluarga
Terselip sebuah kisah menarik di balik kemenangan Persija Jakarta dan PSM Makassar pada pekan terakhir Liga 1 2018.
TRIBUN-TIMUR.COM - Terselip sebuah kisah menarik di balik kemenangan Persija Jakarta dan PSM Makassar pada pekan terakhir Liga 1 2018.
Kemenangan 2-1 Persija Jakarta atas Mitra Kukar membuat tim berjulukan Macan Kemayoran itu sukses menyabet gelar juara Liga 1 2018.
Dua gol Persija tercipta di babak pertama dan kedua yang diciptakan oleh brace Marco Simic pada menit ke-17 dan ke-59.
Sementara itu, PSM Makassar harus gigit jari meski berhasil mengalahkan PSMS Medan 5-1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu.
Tuan rumah PSM Makassar berhasil mencetak lima gol lewat yang dicetak oleh Alessandro Ferreira Leonardo (menit ke-15, ke-51'), Marc Klok (ke-17', ke-35'), dan Rahmat Syamsuddin (ke-43').
Baca: Trik Penyamaran Kelompok Bersenjata di Papua Pimpinan Egianus Kogoya Sehingga Sulit Dibasmi
Baca: Rekam Jejak Egianus Kogoya, Pemimpin KKSB yang Bantai Pekerja di Papua, Sungguh Bengis
Baca: Inilah Raider Kostrad Pemburu Kelompok Egianus Kogoya, Bisa Jalan Ratusan Km dan Tempur Senyap
Akhirnya, PSM Makassar tidak bisa menggeser posisi Persija Jakarta di puncak klasemen Liga 1 2018, dan tim beralias Juku Eja harus puas finis di peringkat kedua klasemen.
Uniknya di balik 2 kemenangan dramatis ini terselip kisah cukup menarik.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua dewan pembina Persija, Komjen (Purn) Syafruddin ketika diwawancarai media usai laga Persija Jakarta vs Mitra Kukar.
Syafruddin mengucapkan selamat kepada PSM Makassar yang sukses menduduki tempat kedua di Klasemen Liga 1 2018.
"Saya mengucapkan selamat pada PSM Makassar karena menduduki posisi kedua. Mempersembahkan prestasi yang cukup baik, tahun lalu PSM juga berada di 5 besar," ucap Syafruddin.
Dalam kesempatan tersebut, Syafruddin juga mengungkapkan fakta menarik.
Rupanya, manajer Persija Jakarta dan PSM Makassar masih memiliki ikatan darah alias bersaudara.
Baca: 10 Hal tentang Egianus Kogoya Komandan KKSB di Papua, Ternyata dari Sini Dapatkan Senjata
Baca: 6 Fakta Egianus Kogoya, Bos Pembantai 31 Pekerja Trans Papua, Pernah Bunuh Tentara hingga Sekap Guru
"Sama-sama punya peluang (untuk juara Liga 1) sebenarnya, antara Persija dan PSM, apalagi manajernya sama-sama bersaudara."
"Manajer PSM itu ponakan saya, Munafri, Persija anak kandung saya sendiri, Muhammad Rafil."
"Jadi dua-duanya bersaudara. Jadi punya kebanggaan membawa persepakbolaan Indonesia maju. yang satu juara, yang satu ruuner up," katanya menutup.(*)
Menang, tapi Rusak Minimarket
Namun sayang, kemenangan Persija Jakarta harus ternoda oleh ulah tak terpuji oknum suporter yang merusak minimarket.
Puluhan suporter Persija Jakarta atau The Jakmania yang tengah melintas dengan bus, melakukan pengerusakan terhadap minimarket Indomaret di Jalan Pitara RT 03/19, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Minggu (9/12/2018) siang sekira pukul 13.00 WIB.
Akibatnya pintu kaca depan minimarket pecah.
Bukan itu saja, puluhan suporter Persija Jakarta juga menganiaya Fahrul Irfan (24), tukang parkir minimarket, yang merupakan warga sekitar.
Sehingga Fahrul mengalami luka memar dan sobek, di bagian bawah mata sebelah kanan dan kening sebelah kanan.
Para suporter Persija Jakarta juga menganiaya Chandra Wijaya (19) karyawan minimarket, yang merupakan warga Mampang, Pancoran Mas, Depok.
Chandra mengalami luka sobek pada bagian pelipis mata sebelah kanan, dan 1 buah smartphone merk Xiaomi warna hitam miliknya, turut dirampas para Jakmania.
Karena luka-lukanya, kedua korban sempat dibawa ke klinik terdekat dan dirawat jalan.
Kronologi
Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Roni Wowor menjelaskan pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta memintai keterangan para saksi dan korban.
Hasilnya kata dia diketahui peristiwa itu terjadi Minggu siang sekira pukul 13.00.
Saat itu menurut Roni, satu bus berisi puluhan suporter Persija Jakarta atau The Jakmania melintas di Jalan Pitara dari arah Jembatan Serong ke arah timur.
"Sekitar 75 meter sebelum minimarket yang dirusak, salah satu suporter yang naik diatas bus terjatuh karena tersangkut kabel," kata Roni, Minggu (9/12/2018).
Karenanya seorang pengendara memberitahu para suporter lainnya yang ada di bus.
Bus yang membawa para suporter kemudian berhenti di depan minimarket Indomaret Pitara.
Keberadaan bus yang berhenti diketahui menutup akses jalan ke halaman parkir minimarket.
Hal ini membuat kendaraan roda dua dan empat, dari dan ke minimarket, menjadi sulit keluar dan masuk.
"Karenanya tukang parkir minimarket atas nama Fahrul Irfan meminta bus yang berhenti agak dimajukan, supaya akses keluar masuk kendaraan di halaman parkir tidak terganggu. Namun para suporter yang ada di bus tidak terima dan marah," kata Roni.
Akhirnya beberapa suporter Persija Jakarta turun dari bus dan menganiaya Fahrul hingga mengalami luka memar dan sobek di kening kanan dan bawah mata kanan.
Karena kejadian itu, kata Roni, salah seorang karyawan minimarket Indomaret yakni Chandra Wijaya memvideokan aksi pengeroyokan yang dilakukan para suporter ke Fahrul, dengan ponselnya.
Namun yang dilakukan Chandra diketahui para suporter.
"Akhirnya para suporter juga menganiaya Chandra dan merampas ponselnya," kata Roni.
Menurutnya Chandra mengalami luka sobek pada bagian pelipis mata sebelah kanan.
"Setelah itu semua, para suporter Jakmania tersebut menuju ke Indomaret dan melakukan pengrusakan pintu kaca Indomaret," kata Roni.
Setelah melakukan penganiayaan dan pengrusakan rombongan Jakmania atau suporter persija itu kemudian pergi ke arah Jakarta dengan mengambil rute melalui arah Cinere.
Roni memastikan pihaknya masih mendalami hal ini untuk mengungkap pelaku penganiayaan dengan pengrusakan.
Sebab, katanya diduga kuat para The Jakmania yang melakukan pengrusakan dan penganiayaan itu adalah The Jakmania asal Depok juga atau Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Kami masih dalami agar para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Roni.