Mahasiswa Manakarra Gelar Dialog Kebudayaan, Hadirkan Ketua MSI Sulbar
Dialog dan sharing tersebut mengangkat tema tentang eksistensi dan esensi kebudayaan Mandar di era milenial.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNMAJENE.COM, MAJENE -- Kesatuan Mahasiswa Manakarra menggelar dialog dan sharing terkait kultur kebudayaan di aula Buraq Sendana, Majene, Minggu (9/12/2018).
Dialog dan sharing tersebut mengangkat tema tentang eksistensi dan esensi kebudayaan Mandar di era milenial.
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi kedaerahan (Organda).
Dialog ini juga menghadirkan narasumber Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sulawesi Barat (Sulbar), Darmansyah. Ketua MSI ini juga menjabat Ketua DPRD Majene.
Dalam ulasannya, Darmansyah mengulas tentang sejarah Mandar. Mulai dari asal usul penamaan hingga terbentuknya negara konfederasi yang disebut Mandar.
"Mandar awalnya nama persekutuan, bukan nama suku," jelas Darmansyah saat memaparkan materi.
Ketua Panitia, Muhammad Yusuf mengatakan, dialog mengangkat tema kebudayaan ini bertujuan memperkenalkan kembali budaya pada anak milenial.
Menurutnya, saat ini budaya lokal terus tergerus kebudayaan lain. Seperti budaya eropa hingga Korea.
"Jadi ini untuk menepis kebudayaan luar," kata Muhammad Yusuf.
Ia berharap, mahasiswa di era milenial dapat mengenali sejarah dan kebudayaannya. Sehingga bisa membentengi diri dari pengaruh kebudayaan luar.