Jelang Lawan Persija, Pelatih Mitra Kukar Ungkap Pernah Diiming-imingi Rp 1,5 Miliar untuk Atur Skor
Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya sebelum pertandingan.
Jelang Lawan Persija Jakarta, Pelatih Mitra Kukar Ungkap Pernah Diiming-imingi Rp 1,5 Miliar untuk Atur Skor
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan, mengaku bahwa ia sempat ditawarkan untuk melakukan match fixing ketika menangani Sriwijaya FC pada tahun 2009.
Rahmad Darmawan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 20 Mei 2009.
Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya sebelum pertandingan.
Dalam percakapan itu, pria yang akrab disapa RD diiming-imingi uang sebesar Rp 1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.
“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD.
“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.
Orang tersebut dikatakan RD memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.
RD pun menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.
Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Lunengdengan skor 4-2.
“Orang yang menelepon saya minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.
“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami, tapi alhamdulillah kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.
RD juga mengaku bahwa ia langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.
Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng.
“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Tapi alhamdulilah kami bisa menang,” kata RD.
Janji Profesional
Mitra Kukar akan menghadapi laga hidup-mati kontra Persija Jakarta pada partai terakhir Liga 1 musim 2018.
Naga Mekes wajib meraih kemenangan karena sedang berjuang dari ancaman degradasi karena baru mengoleksi 39 poin dari 33 laga yang sudah mereka lalui.
Di satu sisi, Persija juga membutuhkan hasil maksimal untuk meraih gelar juara kompetisi musim ini.
Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan adalah eks pelatih dan mantan pemain Persija pada era Perserikatan.
Meski begitu, dia tak akan memandang hal tersebut sebagai halangan karena tak ragu untuk menjegal harapan Persija meraih gelar juara.
"Setiap pelatih siapa pun dalam kaus berbeda, apakah history pernah dengan tim itu atau tidak, wajib pelatih all out profesional di tim saat ini," kata Rahmad Darmawan di Jakarta, Sabtu (8/12/2018).
"Jadi, senang bangga secara pribadi bangga, tapi kalau bisa kalahkan Persija bisa jadi kebanggaan saat ini," ujarnya menambahkan.
Pelatih asal Lampung itu menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi terhadap Mitra Kukar.
"Saya datang saya ambil tanggung jawab dan saya harus tanggung jawab dengan apa yang terjadi. Saya tidak buat alasan, jadi saya enjoy di saja pemain juga," tuturnya.
"Tapi memang kalau proses, belum berjalan baik inilah hasil yang harus sama sama usahan agar ending bisa lebih baik. Kalau akhir berbeda saya tidak akan buat alasan," ucapnya.