Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Fakta Pembantaian Pekerja Trans Papua, No 1 Tak Pernah Dikawal Aparat, No 4 Jokowi Nekat Datang

Fakta demi fakta di balik tragedi berdarah, pembunuhan pekerja Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, mulai terungkap.

Editor: Sakinah Sudin
Dok istimewa/ via Tribunnews.com
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau langsung proses evakuasi jenazah di Bandara Mozes Kilangan Timika, Jumat (7/12/2018) 

Seluruh jenazah ini dipulangkan sekitar pukul 15.00 WIT dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Mozes Kilangin Timika dengan tujuan Makassar dan Jakarta.

Berdasarkan data yang diperoleh, 14 jenazah korban yang merupakan warga asal Toraja, Palu, Kalimantan Timur, dan NTT akan diturunkan di Bandara Sultan Hasanudin Makassar. Kemudian, dua jenazah dengan tujuan Sumatra Utara akan diturunkan di Jakarta lalu berganti pesawat menuju Medan.

3. Lima pekerja yang masih hilang terus dicari

Diduga masih ada lima korban yang belum ditemukan. Hal itu didapat berdasarkan informasi yang diterima dari korban selamat, yang saat itu melihat ada 19 orang meninggal dunia dan 2 orang melarikan diri, namun keduanya masih juga belum

ditemukan. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, Kapolda Papua telah memerintahkan untuk mencari seluruh korban teror yang dilakukan oleh KKB di Nduga.

“Kapolda berjanji akan mencari kemungkinan masih adanya korban di lokasi kejadian,” ungkap Kamal ketika dihubungi, Jumat (7/12/2018) malam. Sampai saat ini, lanjut Kamal, baru 16 korban meninggal dunia dan 7 korban selamat yang berhasil ditemukan.

4. Jokowi pernah diingatkan untuk tidak datang ke Kabupaten Nduga

Saat Jokowi hendak berkunjung ke Nduga, tepatnya dua tahun lalu, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri sempat memintanya untuk berpikir ulang karena masalah ancaman keamanan. "Tahun 2016 saya ke Kabupaten Nduga, karena enggak ada jalan harus 4 hari jalan kaki. Saya pakai helikopter ke sana. Oleh Kapolri, oleh Kepala BIN, oleh Panglima TNI tidak diperbolehkan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (7/12/2018).

"'Pak, Bapak jangan ke sana, daerah ini memang masih kondisi yang perlu pendekatan'," kata Jokowi menirukan pernyataan jajarannya. Namun, saat itu Jokowi tetap ngotot untuk berangkat ke Nduga.

"Saya sampaikan saat itu 'Enggak, saya mau ke Nduga, naik heli ke sana, 2 hari lagi mau ke sana'. Saya perintahkan, 'Pokoknya saya 2 hari lagi mau ke sana, urusan keamanan, urusanmu, urusanmu, urusanmu,'" kata Jokowi.

5. Egianus Kogoya dan komplotannya diburu

Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin Siregar bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring akan memimpin langsung operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Nduga.

“Beberapa hari ini kami fokus evakuasi terhadap korban yang selamat dan yang meninggal dunia, hingga tadi kami kembalikan jenazahnya ke kampung halaman mereka masing-masing. Rencananya besok Kapolda dan Pangdam dari Timika akan bertolak kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, bersama tim,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Jumat (7/12/2018) malam. Kehadiran Kapolda dan Pangdam tersebut dalam rangka perburuan KKB. Kamal menjelaskan rencana tersebut.

“Mulai besok kami akan fokus mencari sisa korban lainnya. Namun, kami juga akan melalukan pengejaran terhadap para kelompok KKB, untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka,” katanya, Jumat (7/12/2018).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Pembantaian KKB di Nduga Papua, Proyek Tak Pernah Dikawal hingga Cerita Jokowi Sempat Dilarang Datang"
Penulis : Michael Hangga Wismabrata

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved