Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahun 2019, Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Antara 7,2-7,6 Persen, BI: Banyak Tantangan

"Namun dengan berbagai tantangan yang perlu menjadi perhatian," katanya.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Arif Fuddin Usman
MUH ABDIWAN
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Makassar, Selasa (4/12). Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2019 berada di angka 7,2%-7,6%. Pertumbuhan itu didominasi sektor konsumsi masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Optimisme diusung Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KP) Sulawesi Selatan yang menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi di 2019 mendatang.

Tercatat, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di Sulsel, sepanjang 2018 di angka antara 7,0 persen hingga 7,4 persen. Namun di 2019 naik, antara 7,2 persen hingga 7,6 persen.

Kepala BI KP Sulsel, Bambang Kusmiarso, Selasa (4/12/2018), mengatakan, melihat kondisi perekonomian Sulsel untuk prediksi tersebut ia berlandaskan pada pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan III 2018, yakni 7,17 persen per tahun atau year-on-year (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Makassar, Selasa (4/12). Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2019 berada di angka 7,2%-7,6%. Pertumbuhan itu didominasi sektor konsumsi masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Makassar, Selasa (4/12). Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2019 berada di angka 7,2%-7,6%. Pertumbuhan itu didominasi sektor konsumsi masyarakat. (MUH ABDIWAN)

Baca: Terungkap Tanggal Lindswell Kwok Menikah Hingga 4 Hal Terkait Asmaranya dengan Achmad Hulaefi

Baca: FOTO: Perminataan Jas Hujan dan Payung di Hypermat Panakkukang, Meningkat Drastis

Pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 di Hotel Claro Jl AP Pettarani Makassar, Bambang menjelaskan, angka itu menjadi yang tertinggi ketiga secara nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Barat.

“Hal ini menunjukkan Sulsel terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditunjukkan dengan pangsa terhadap ekonomi nasional yang cenderung meningkat,” katanya.

Apalagi ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, tren kenaikan pertumbuhan Sulsel, diperkirakan juga akan terus berlanjut, sehingga pada tahun 2019 diperkirakan berada dalam kisaran 7,2 persen–7,6 persen (yoy).

"Namun dengan berbagai tantangan yang perlu menjadi perhatian," katanya.

Beberapa hal yang diperkirakan dapat menjadi pendorong pertumbuhan tersebut seperti berlanjutnya stimulus fiskal pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur di luar daerah.

"Peningkatan infrastruktur di luar daerah tersebut akan memberikan dampak multiplier sehingga pertumbuhan menjadi lebih inklusif sekaligus memberikan akses pariwisata yang lebih baik," katanya.

Lalu perang dagang antara Amerika dan Tiongkok berkutat pada barang- barang teknologi. Adapun komoditas ekspor utama Sulsel merupakan produk makanan dan minuman sehingga relatif tidak tergantikan.

"Perbaikan kondisi fundamental beberapa komoditas unggulan seperti kakao, kopi, rumput laut, ikan-ikanan, dan komoditas yang sesuai selera pasar global akan mampu mendorong kinerja ekspor yang diperkirakan tetap mengalami surplus neraca perdagangan," katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Makassar, Selasa (4/12). Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2019 berada di angka 7,2%-7,6%. Pertumbuhan itu didominasi sektor konsumsi masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Makassar, Selasa (4/12). Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2019 berada di angka 7,2%-7,6%. Pertumbuhan itu didominasi sektor konsumsi masyarakat. (MUH ABDIWAN)

Kemudian, pelaksanaan pemilu serentak akan mendorong konsumsi rumah tangga yang diimbangi dengan tetap kuatnya investasi swasta selama pemilu tersebut berjalan dengan aman.

"Sementara itu, dari sisi Lapangan Usaha, infrastruktur bendungan untuk pertanian yang akan beroperasi di tahun 2019 diperkirakan dapat meningkatkan produksi tanaman bahan makanan," katanya.

Masih positifnya pertumbuhan harga komoditas khususnya nikel juga akan memberikan dampak positif pada lapangan usaha pertambangan.

"Kami memperkirakan lapangan usaha industri masih menghadapi tantangan khususnya industri pengolahan kakao dan industri bahan bukan logam, karena kurangnya bahan baku dan adanya persaingan usaha," ujar Bambang.

Namun demikian, kata dia, pertumbuhan industri diperkirakan lebih baik dibandingkan realisasi tahun 2018 dengan dorongan pengembangan agro industri oleh pemerintah daerah.

"Berlanjutnya investasi infrastruktur pemerintah juga akan mendorong lapangan usaha konstruksi serta adanya komitmen yang kuat, dalam mendorong pariwisata akan meningkatkan pertumbuhan perdagangan serta akomodasi dan makan minum," katanya. 

Inflasi 2019 Masih Sama

Adapun inflasi Sulsel tahun 2019 diperkirakan akan berada pada kisaran target 3,5 persen±1 persen atau antara 2,5 persen hingga 4,5 persen. Angka itu sama dengan prediksi inflasi di 2018.

Kepala BI KP Sulsel, Bambang Kusmiarso menuturkan, angka tersebut terutama ditopang koordinasi dan sinergi yang kuat, serta pasokan bahan pangan yang terjaga, sehingga komoditas kelompok inti stabil di tengah potensi tekanan administered price.

"Adapun faktor-faktor yang mendukung terkendalinya inflasi adalah lancarnya distribusi pangan, serta minimnya kebijakan dari pemerintah yang meningkatkan tekanan inflasi," katanya.

Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh kerjasama TPID dan seluruh stakeholders dalam upaya mengendalikan harga yang berjalan secara optimal.

"Ke depan sinergi dan koordinasi yang lebih kuat melalui forum TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mewujudkan 4K yang lebih baik tentunya sangat diperlukan," ujar Bambang. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved