Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Belum Aman dari Begal, Sekjen PB HMI MPO Pertanyakan Kinerja Kepolisian

Jalanan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan belum aman dari tindak kriminalitas.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
zoom-inlihat foto Makassar Belum Aman dari Begal, Sekjen PB HMI MPO Pertanyakan Kinerja Kepolisian
handover
Najamuddin Arfah

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Jalanan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan belum aman dari tindak kriminalitas.

Hampir tiap hari, beragam kasus tindak kriminalitas tidak pernah absen dari pemberitaan di media.

Ngerihnya lagi para pelaku tidak hanya merampas barang korban, tetapi sudah nekat melakukan penganiayan yang mengancam nyawa korban.

Baca: 2019, MUI Enrekang Bakal Dapat Anggaran Hibah Rp 100 Juta

Baca: DPRD Sulsel: Anggaran Biro Pemerintahan Umum Hanya 1,4 Miliar

Baca: Rintis Usaha Kopi di Kampus UMI, Robocoffee Kini Jadi Tempat Nongkrong Mahasiswa dan Dosen

Korban aksi begal, Imran (19) menjalani perwatan intens usai menjalaninooerasi di ruang ICU, Rumah sakit Awal Bros, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (26/11/2018).
Korban aksi begal, Imran (19) menjalani perwatan intens usai menjalaninooerasi di ruang ICU, Rumah sakit Awal Bros, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (26/11/2018). (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Jl Datut Ribandang Dua, Kecamatan Tallo, pada Senin (23/11/2018) dini hari.

Seorang mahasiswa, Imran (19), menjadi korban pencurian disertai kekerasan dengan cara telapak tangannya ditebas oleh pelaku hingga terputus.

"Ini tandanya memang Makassar masih tidak aman dari kejahatan jalanan," kata Sekjen PB HMI MPO, Najamuddin Arfah kepada Tribun.

Mahasiswa Pasca Sarjana Ekonomi Unhas mengatakan begal sebutan pelaku kejahatan jalanan sejak dulu masih menjadi ‘hantu’ bagi warga Makassar.

Mengingatkan di 2014-2015 di mana Makassar terkenal seantoro karena aksi begal yang merajalela, ternyata masih menyisakan akar yang belum benar-benar membuat warga Makassar aman dari pelaku Begal.

"Tentu ini menjadi kritik bagi aparat keamanan, Pemerintah Kota terutama Kepolisian dalam memberikan rasa aman bagi warga kota Makassar," tegasnya.

Persoalan begal kata Naja sapaan akrabnya sebenarnya sudah jauh-jauh hari terus terjadi. Tapi seolah persoalan ini tidak bisa dituntaskan oleh aparat kepolisian.

Nanti ada korban lagi baru reaksi pemerintah dan aparat seolah kelabakan. Tindakan preventif dan pencegahan serta sosialisasi mestinya terus digalakkan.

"Jangan nanti ada korban nyawa lagi baru bertindak," ujarnya.(*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved