Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hasil Survei Median: Elektabilitas Prabowo-Sandi Dekati Jokowi-Maruf, Ternyata ini Penyebabnya

Survei itu berdasarkan pertanyaan, Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, pasangan manakah yang anda pilih

Editor: Ilham Arsyam
Tribunnews
Elektabilitas Jokowi-Maruf & Parbowo-Sandi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lembaga Survei Median merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dikutip dari Tribunnews.com, survei itu dilakukan pada 4-16 November 2018 dengan 1.200 orang responden dengan populasi seluruh warga yang memiliki hak pilih.

Survei itu berdasarkan pertanyaan, 'Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, pasangan manakah yang anda pilih menjadi presiden dan wakil presiden republik Indonesia?'.

Hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat suara 47,7 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapat 35,5 persen.

"Jokowi unggul sementara, tapi dibawah 50 persen. Prabowo tertinggal sementara, tapi jaraknya tidak terlalu jauh. Hanya 12,2 persen," ungkap Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Lebih lanjut, Rico mengatakan alasan kenapa suara pasangan Jokowi-Ma'ruf masih di bawah 50 persen.

Satu di antaranya disebabkan karena kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebab, sebanyak 48,9 persen masyarakat menyebut masalah ekonomi dan kesejahteraan yang belum diselesaikan pemerintah saat ini.

"Yang harus dilakukan Jokowi adalah menyelesaikan kegelisahan yang dirasakan masyarakat. Keberhasilan infrastruktur memang diakui, namun 29,30 persen masyarakat menilai hal itu tidak berpengaruh menurunkan harga dan menyediakan lapangan kerja," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

Setibanya di Makassar, Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Sandiaga Uno memilih langsung menuju Pasar Tradisional, Terong.
Setibanya di Makassar, Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Sandiaga Uno memilih langsung menuju Pasar Tradisional, Terong. (alfian)

Rico menambahkan, kegelisahan masyarakat seperti biaya listrik yang dinilai mahal, harga-harga kebutuhan pokok yang masih tinggi, dan lapangan pekerjaan itulah yang kini difokuskan agar mampu mendulang suara lebih dari 50 persen.

Tak hanya itu, Rico juga membeberkan alasan mengapa suara Prabowo masih dalam posisi yang tertinggal dari Jokowi.

"Prersepsi atas kompetensi Prabowo memperbaiki situasi ekonomi saat ini (yang menjadi perhatian utama pemilih) belum terbentuk dengan baik," jelas Rico.

Survei Denny JA

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, menyebut elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengungguli pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada November 2018 ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan dari tanggal 10 hingga 19 November 2018 tersebut, kubu petahana unggul dengan elektabilitas 53,2 persen.

Sedangkan angka elektabilitas untuk kubu Prabowo-Sandiaga 31,2 persen.

Kemudian ada 15,6 persen yang belum memutuskan atau menentukan pilihan.

"Dua bulan masa kampanye diberlakukan, masih ada selisih dukungan yaitu Jokowi-Ma'ruf unggul di atas 20 persen dari Prabowo-Sandi," ujar Ardian, di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Ia menilai peta elektabilitas kedua pasangan calon masih bisa berubah asalkan masing-masing kubu memiliki strategi yang tepat.

Isu ekonomi, kata dia, dilihat sebagai isu strategis yang dapat menambah elektabilitas pasangan calon.

Hal itu terlihat dari hasil survei dimana dukungan yang diterima akan berbeda karena tergantung kondisi ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, Ardian melihat masa kampanye yang masih tersisa 5 bulan ke depan akan menjadi penentu naik surutnya elektabilitas masing-masing pasangan calon.

Prabowo Subianto dan Presiden jokowi
Prabowo Subianto dan Presiden jokowi ()

"Tapi kalau melihat dari bulan Agustus, September, Oktober, sampai November, relatif angkanya tidak jauh dari 20 persen. Sehingga, ketika ingin mengungguli otomatis masih perlu ada hal-hal yang dilakukan untuk bisa mengejar ketinggalan yang ada," kata dia.

Lanjut dia, kondisi ekonomi yang positif akan berbanding lurus dengan elektabilitas Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Semakin baik, positif ekonomi maka elektabilitas Jokowi sebagai petahana akan naik. Tetapi, semakin buruk persepsi ekonomi, akan menaikkan dukungan terhadap Prabowo-Sandi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved