BI Permak 7 Kelurahan di Makassar jadi Kawasan Peduli Inflasi
Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KP) Sulsel massif berinovasi untuk menurunkan inflasi yang terjadi di Sulsel.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KP) Sulsel massif berinovasi untuk menurunkan inflasi yang terjadi di Sulsel.
Teranyar, BI Sulsel melaunching tujuh Kawasan Peduli Inflasi di tujuh kelurahan di Makassar.
Kepala BI Perwakilan Sulsel, Bambang Kusmiarso di sela launching menuturkan, inovasi ini merupakan sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Kota Makassar.
"Ini merupakan salah bentuk komitmen Bank Indonesia dalam upaya Pengendalian Inflasi di Sulsel khususnya Kota Makassar serta dukungan terhadap Program Badan Usaha Lorong (Bulo), Makassar'Ta Tidak Rantasa, dan Makassar Smart City," katanya di Kompleks Perumahan Citra Tello Permai, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang Makassar, Jumat (23/11/2018).
Launching kawasan ini sebagai tindak lanjut dukungan Bank Indonesia atas pengembangan lorong peduli inflasi pada 2017 dan kegiatan penanaman 10.600 pohon cabai secara serentak di Kota Makassar yang telah dilaksanakan (29/1/2017) lalu.
"Pengembangan kawasan peduli inflasi tersebut merupakan keberlanjutan dari tahapan restorasi Lorong sebagai upaya mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat agar memiliki aktivitas yang produktif dan berkelanjutan dalam bidang berbudidaya melalui pemanfaatan lahan perkarangan untuk menanam cabai atau komoditas lainnya yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi pemicu inflasi," kata Bambang.
Dinamakan Kawasan Peduli Inflasi karena salah satu tujuan pemanfaatan kawasan tersebut adalah sebagai upaya pengendalian inflasi khususnya di Kota Makassar, sebagaimana diketahui andil Kota Makassar terhadap inflasi Sulsel mencapai 78,12 persen.
Pemanfaatan kawasan peduli inflasi yang terdapat di 7 lokasi, yakni Kelurahan Tello BaruKecamatan Panakukkang, Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang, Kelurahan Ballang Baru Kecamatan Tamalate, Kelurahan Timongan Lompoa Kecamatan Bontoala, Kelurahan Malimongan Kecamatan Wajo, Kelurahan Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea, dan Kelurahan Bangkala Kecamatan Manggala.
"Ini sebagai sarana atau media bercocok tanam komoditas pangan penyumbang inflasi utama di Kota Makassar merupakan suatu inovasi yang sangat baik mengingat Kota Makassar sebagai Kota Jasa dan Dagang yang merupakan penyangga perekonomian di Sulawesi Selatan bahkan KTI memiliki keterbatasan lahan produktif untuk bercocok tanam," ujarnya.
Selanjutnya, keberadaan kawasan peduli inflasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, partisipasi dan sumber mata pencaharian baru masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun kelompok tani lorong dalam penyediaan sumber pangan keluarga dan membangun kebersamaan serta menjalin hubungan silaturrahim antar warga sekaligus menjadikan lorong menjadi kawasan yang indah, nyaman dan bersih.
"Untuk itu, kami mengharapkan 7 kawasan peduli inflasi yang telah terbangun tersebut agar dapat dirawat, dimanfaatkan dan dipergunakan sebaik-baiknya serta terus dikembangkan sehingga diperoleh manfaat yang lebih besar dalam pengendalian inflasi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi cita-cita kita bersama," ujarnya. (*)