Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kalah 3-0 dari Persija Jakarta, Pelatih Persela Lamongan Sebut Gol Ramdani Lestaluhu 100% Offside

Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, mengatakan pemainnya sempat down setelah melihat gol kedua Persija Jakarta yang dicetak Ramdani Lestaluhu.

Editor: Ilham Arsyam
Instagram Liga 1
Cuplikan gol Rezaldi di Laga Persija Vs Persela, Selasa (20/11/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, mengatakan pemainnya sempat down setelah melihat gol kedua Persija Jakarta yang dicetak Ramdani Lestaluhu.

Menurut Aji Santoso, gol gelandang Persija Jakarta itu 100 persen offiside.

Posisi Ramdani memang terlihat berada di dua pemain belakang Persela yakni Arif Satria dan Wallace Costa.

Menerima umpan dari Marko Simic, Ramdani sukses mencetak gol ke gawang Persela pada menit ke-57.

Baca: Klasemen Liga 1 2018 Usai Persija Gilas Persela 3-0, ini Sisa Laga PSM, Persija & Persib, Kian Ketat

Baca: Menang 3-0 Atas Persela, Persija dan PSM Kini Selisih 1 Poin, Siapa Juara Liga 1? ini Hitungannya

Terlihat dari rekaman video ulang di akun instagram Liga 1, posisi Ramdani sejajar dengan bek kiri Persela, Samsul Arifin.

Gol yang dicetak Ramdani langsung diprotes keras oleh para pemain Persela kepada hakim garis.

“Gol kedua Persija itu offside karena posisi Ramdani diam dan itu membuat mental pemain kami down,” kata Aji Santoso, Selasa (20/11/2018).

“Kalau gol pertama yang dicetak Rezaldi Hehanussa itu karena kesalahan pemain kami,” ucap Aji Santoso menambahkan.

Aji Santoso tidak mau protes terkait gol Ramdani meskipun ia sangat yakin, Ramdani dalam posisi offside.

“Saya yakin 100 persen itu offside,” kata Aji Santoso.

Berikut cuplikan golnya:

Kendati demikian, Aji Santoso tetap mengapresiasi kinerja skuatnya.

Mantan pelatih Arema FC itu mengucapkan selamat kepada Persija atas kemenangan 3-0 melawan Persela pada laga tunda pekan ke-26 Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018).

“Selamat kepada Persija yang bisa membalas kekalahan di putaran pertama. Saat itu Persija kalah 0-2 dari kami dan sekarang Persija menang 3-0 melawan kami,” kata Aji Santoso.

“Saya melihat pertandingan sore ini juga berjalan dengan menarik karena kami juga sama-sama melakukan serangan,” tutup Aji Santoso mengakhiri.

Isu Persija Disetting Juara Liga 1

PSM Makassar di ambang juara Liga 1 musim 2018.

Dengan sisa empat laga sisa, PSM Makassar masih memimpin klasemen Liga 1 dengan keunggulan 4 poin atas Persija dan Persib Bandung. 

Namun fans PSM jangan senang dulu.

Penantang terkuat PSM saat ini adalah Persija. 

Klub ibu kota ini masih menyiskan lima laga setelah laga kontra Persela Lamongan ditunda. 

Mantan kiper PSM Makassar era 1970-1980-an, Johannes Deong (65), menilai, meski sudah di jalur juara Liga 1 Indonesia 2018, namun posisi Tim Juku Eja, masih teracam oleh Persija Jakarta.

Ancaman itu datang dari selisih laga terakhir.

Seperti 16 klub peserta Liga 1 Gojek, PSM masih menyisakan 4 dari 34 total laga.

Baca: 2 Link Live Streaming Metube & RCTI Indonesia vs Timor Leste Besok Jam 19.00, ini Prediksi Line Up

Baca: Karena Terobosan Ini, Kabiro Humas Sulsel Jadi Terbaik di Indonesia

Baca: Curhat Pelatih Mario Gomez Rindu Suporter dan Peluang Persib Juara Liga 1 Bersaing PSM-Persija

Sedangkan Persija Jakarta, masih harus melakoni 5 laga tersisa hingga akhir liga musim ini, 9 Desember 2017.

Posisi 1 laga sisa bagi Persija ini, oleh Deong dinilai harus diwaspadai PSM.

“Ini sama dengan musim lalu. Jangan sampai ini salah satu ‘settingan’ untuk menjadikan The Jak, juara musim ini” kata Deong di kantor UPT Samsat Bapenda Sulsel, Jl AP Pettarani, Senin (12/11).

Musim 2017 lalu, kala Bhayangkara FC jadi juara, banyak kejadian aneh jelang akhir musim yang dinilai menguntungkan satu klub.

Bhayangkara FC yang kala itu main imbang lawan Mitra Kukar, justru mendapat tambahan tiga poin dari pengelola liga atas rekomendasi Komisi Disiplin PSSI.

Bhayangkara yang ada di papan tengah klasemen sementara, langsungnaik tiga besar setelah Komdis mencap Mitra Kukar menyalahi aturan kerena memainkan pemain bermasalah, sementara surat penyampaiannya datang sebelum laga dari sanksi awal.

Dengan sanksi itu, justru merugikan posisi Bali United dan PSM Makassar yang saat itu berburu juara musim 2017. Bali yang sudah pesta juara pun protes.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Piala AFF Indonesia vs Timor Leste, Bima Sakti Turunkan Andik Vermansah?

Baca: Jadwal Live Siaran Langsung Indonesia vs Timor Leste Piala AFF 2018 Bahaya Jika Tak Menang Besar!

Baca: Jadwal Liga I Pekan 31; PSM Makassar vs Persija Jadi Pembuka

“Dengan pola permainan dan dua hasil terakhir, saya lihat PSM harus menang di 3 laga kandang, kalau slip satu laga peluang itu hilang,” kata Deong, yang satu dekade terakhir jadi kurir dokumen kendaraan untuk menyambung hidup.

Bagi Deong, Jumat (16/11) mendatang, tak ada pilihan lain, selain harus mengalahkan Persija di Mattoanging, lalu membungkam Bali United dan PSMS Medan di dua laga terakhir.

PSM Makassar masih kokoh di puncak klasemen Liga 1 dengan 53 poin. Belum beranjak dari puncak kendati pekan lalu kalah 3-0 dari tuan rumah Persebaya Surabaya.

Kini tim Laskar Pinisi menatap pertandingan pekan ke-31 menghadapi Persija Jakarta. Laga kedua kesebelasan akan digelar di Stadion Mattoanging, Jumat (16/11/2018) pukul 16:30 WITA.

Laga krusial bagi kedua kesebelasan mengingat PSM dan Persija bersaing ketat dalam jalur perburuan gelar juara.

Tim yang memenangkan laga itu kian terbuka jalan juaranya.

Mantan Pelatih PSM, Syamsuddin Umar mengatakan peluang bagi Zulkifli Syukur dan kawan-kawan terbuka lebar dengan catatan menyapu bersih empat laga sisa putaran kedua.

“Poin sekarang 53. Kalau empat laga sisa disapu bersih kemenangan maka poin dipeorleh 12, ditambah 53 sehingga poin maksimal adalah 65. Saya rasa pencapaian ini sudah cukup membawa PSM juara, “ujar Syam.

Misi poin penuh itu bukan hal mustahil untuk dicapai yang penting ada tekad dan kemauan.

Ia teringat ketika membawa PSM juara era Perserikatan tahun 1992.

Saat itu tim tertua di Indonesia itu harus menunggu selama 26 tahun (sebelum 1992, PSM juara musim 1965/1966).

“Karena saat itu seluruh pemain, manajemen dan tim pelatih memang punya tekad besar, begitupun saat kita juara tahun 2000, “katanya lagi.

Momen euforia 18 tahun yang lalu bukan hal mustahil dicapai tahun ini lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulsel itu.

Ia mengutarakan PSM punya grafik permainan cukup bagus, kemudian diuntungkan tiga laga kandang dari empat laga sisa tersebut.

Alasan lainnya tak ada pemainnya dipanggil timnas, berbeda dengan pesaing terdekatnya Persib dan Persija yang harus merelakan sejumlah pemain kunci mereka.

“Dan paling penting adalah dukungan manajemen dan suporter kian optimistis menatap piala di depan mata. Puasa gelar 18 tahun bukan hal mustahil bakal disudahi musim ini.

“PSM punya basis suporter yang mampu menyalurkan energi positif bagi tim keseluruhan agar bisa meraih hasil terbaik.

Lihat saja, dimanapun PSM tanding pasti ada suporternya datang mendukung,"ia menambahkan.

Berikut prediksi siapa juara Liga 1 menurut Johannes Deong

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved