Legislator Mudzakkir Ali Djamil Minta Sektor Pendidikan Diperhatikan
anggota Banggar DPRD Makassar Mudzakkir Ali Djamil (Muda) mengkritisi rendahnya alokasi belanja disektor pendidikan
Penulis: Abdul Azis | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembahasan anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 Kota Makassar sementara berlangsung di badan anggaran (Banggar) dan di komisi-komisi DPRD Makassar.
Direncanakan akhir bulan November 2018, RAPBD 2019 disahkan menjadi Perda APBD 2019.
Baca: Hasanuddin Gateball Open Tournament 2018 Ditutup, Ini Daftar Pemenangnya
Baca: Live Streaming Trans7 MotoGP 2018 Valencia - Hasil Moto3 Can Oncu Juara!
Terkait hal tersebut, anggota Banggar DPRD Makassar Mudzakkir Ali Djamil (Muda) mengkritisi rendahnya alokasi belanja disektor pendidikan khususnya sarana dan prasarana
"Dalam 3 tahun terakhir, sektor kesehatan mendapatkan alokasi belanja yang cukup besar. Kita sudah melakukan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan termasuk alokasi belanja layanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu," tegas anggota Fraksi PKS Makassar itu, Minggu (18/11/2018).
"Hampir seluruh puskesmas telah direnovasi. Tentu saja ini sangat baik bagi masyarakat Makassar. Tahun 2019 kita siapkan anggaran ratusan miliar untuk pembangunan RSU Daerah Daya, Peningkatan Puskesmas Batua, dan Jumpandang Baru menjadi rumah sakit tipe C. Kami sangat support hal," kata Muda.
Bendahara Ormas Garbi Sulsel itu menambahkan, tahun 2019 sektor pendidikan mestinya mendapat perhatian lebih besar, khususnya sarana dan prasarana pendidikan.
Menurutnya, sekolah kita masih membutuh perbaikan fisik, penambahan ruang kelas baru, perbaikan halaman dan pagar, pengadaan meja, kursi. Selain itu, kata Muda, kesejahteraan bagi guru kontrak, beasiswa bagi siswa kurang mampu dan berprestasi juga harus ditingkatkan.
"Dalam RAPBD 2019, pemerintah mengalokasikan belanja sarana dan prasarana 66 miliar lebih, akan tetapi hanya 10 miliar lebih yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, selebihnya 50 miliar lebih bersumber dana pusat DAK. Padahal target PAD tahun 2019 sangat besar yaitu Rp 1,6 triliun," ungkap Muda.
"Idealnya, pemerintah mengalokasikan minimal 100 miliar belanja sarana prasarana pendidikan yang bersumber dari PAD kita. Inilah yang terus akan saya perjuangkan di badan anggaran. Saya akan minta komisi direkomendasikan alokasi ke banggar," tegas Mudzakkir Ali Djamil.
Baca: Live Indosiar & Vidio.com! Live Streaming Bali United vs Persebaya, Susunan Pemain, Nonton Disini
Baca: Kapolsek Mamajang Usung Jenazah Ayah Nasran Mone
Selain sarana prasarana pendidikan, Muda juga meminta pemerintah untuk menambah alokasi anggaran insentif guru mengaji di RAPBD 2019 tidak mengalami peningkatan dari dua tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,5 miliar untuk 2500 guru mengaji.
"Saya sudah sampaikan di Banggar maupun komisi agar ditingkatkan menjadi Rp 5 miliar untuk 5000 guru mengaji," jelasnya.(ziz)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: