Persija Pincang Tanpa Riko Simanjuntak, Keuntungan Bagi PSM? Ini Analisanya
Di pekan ke-29, saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya, Minggu (4/11/2018), Macan Kemayoran kebobolan tiga gol
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persija Jakarta menuai hasil negatif di dua laga terakhirnya.
Yakni pada pekan ke-29 dan pekan ke-30 Liga 1 Indonesia 2018.
Di pekan ke-29, saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya, Minggu (4/11/2018), Macan Kemayoran kebobolan tiga gol tanpa balas.
Selanjutnya di pekan ke-30, berstatus sebagai tuan rumah dan bermain di hadapan pendukungnya di Stadion Wibaya Mukti, Cikarang, Sabtu (10/11/2018), Persija hanya mampu bermain imbang 0-0 menghadapi PS Tira.
Dua laga dengan hasil minor ditambah tak menghasilkan gol dari dua laga tersebut diprediksi mempengaruhi mental tim.
Apalagi Persija bakal menghadapi pemuncak klasemen sementara, PSM Makassar yang juga merupakan saingan terberat dalam perebutan gelar juara.
Kedua tim era Perserikatan ini bakal bertemu di pekan ke-31, Jumat (16/11/2018) di Stadion Mattoangin.
Dalam dua laga terakhir dimana Persija hanya meraih satu poin disinyalir tak terlepas dari pincangnya skuad yang ada.
Sebab Persija ditinggal tiga pemain pilarnya yakni Riko Simanjuntak dan kiper Andritany yang bergabung dengan Timnas Indonesia di ajang AFF Cup 2018.
Sementara pemain lainnya yakni Rezaldy Hehanusa menepi lantaran mengalami cedera. Setelah absen di dua laga, ketiganya juga dipastikan bakal absen saat menghadapi PSM.
Persija dinilai mengalami kendala dalam skema penyerangan tanpa Riko dan Rezaldy. Hal ini terjadi sebab kedua pemain ini memiliki andil besar dalam skema penyerangan hingga mencetak gol pada laga-laga sebelumnya.
Dari 41 gol yang dikoleksi Persija, Riko Simanjunt mencetak tiga gol dan delapan assist yang mencatatkan sebagai pemberi assist terbanyak di Persija. Sementara Rezaldy menyumbang dua gol dan dua assist.
Dilihat dari produktifitas gol Persija, mayoritas berasal dari skema serangan dari sektor kiri dan kanan lapangan.
Tercatat melalui serangan sektor open play kiri lapangan Persija mampu mencetak 10 gol, sementara dari sektor kanan sebanyak tujuh gol.
