Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Tokoh Pemberani yang Pernah Direkrut Petta Lasinrang

Lasinrang, pahlawan asal Kabupaten Pinrang, Sulsel. Banyak langkah strategi kerap dilakukan dalam berupaya melemahkan perlawanan penjajah

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Suryana Anas
hery/tribunpinrang.com
Patung Lasinrang di taman kota, Jl Jend Sudirman, Kecamatan Watang Sawitto. 

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah

TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Momentum Hari Pahlawan Nasional masih terasa. Ulasan pahlwan dari berbagai daerah se-Indonesia pun semakin marak diperbincangkanan di media.

Tak terkecuali Lasinrang. Pahlawan asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Salah seorang pemerhati budaya asal Pinrang, Haeruddin Syam mengisahkan, pahlawan berjuluk Bakkalolona Sawitto itu dilahirkan di Dolangan pada tahun1856, dari pasangan suami isteri bernama Adattuang Sawitto La Tamma dan I Rahima.

Sejak kecil, Lasinrang memang dikenal pemberani. Tak heran jikalau dirinya menjadi salah satu tokoh yang ditakuti penjajah, saat usianya mulai beranjak dewasa.

"Demikianlah yang digambarkan dalam literatur sejarah tentang Lasinrang," kata Haeruddin saat berbincang dengan TribunPinrang.com, Selasa (13/11/2018).

Selain pemberani, ucapnya, Lasinrang juga dikenal cerdas dan ahli dalam menyusun strategi.

Sejarah menuliskan, banyak langkah strategi yang kerap dilakukan Lasinrang dalam berupaya melemahkan perlawanan penjajah.

Di antaranya, intens melakukan penggalangan kekuatan internal.

"Lewat startegi ini, Lasinrang merekrut tokoh pemberani (tolo) di sejumlah kampung yang ada di wilayah kekuasaannya. Para tokoh itu kemudian membentuk pasukan khusus, yang dikenal dengan nama Passiuno Lasinrang," kisahnya.

Sedikitnya, lanjut Haeruddin, ada 7 tokoh dari berbagai kampung se-Kabupaten Pinrang, yang masuk dalam daftar pasukan Passiuno Lasinrang tersebut.

"Mereka adalah Calabaina Alitta, Balibinna Kaballangang, Bori-borina Paleteang, La Cindo Koro-korona Modallo, Bilulang Rekkona Lome, Koro Passena La Banta, dan Cambang Balelena Wanua'e," jelasnya.

Menurut Haeruddin, ketujuh tokoh tersebut juga harus menjadi perhatian masyarakat. Agar Pinrang tak terjebak dalam kungkungan sentralisasi tokoh. Banyak tokoh hebat di Pinrang pada masanya yang juga perlu untuk diapresiasi dan digaungkan namanya.

Terlepas dari itu, lanjutnya, aktualisasi sprit perjuangan pahlawan Lasinrang adalah yang paling penting dari segalanya..

Tak terpungkiri, apa yang disuarakan Lasinrang itu tak terlepas dari pesan-pesan perlawanan terhadap penjajahan, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan.

"Spirit itulah yang harus terbumikan dari generasi ke generasi," pungkas Haeruddin.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved