Karateka Lorong Parangtambung Minta Restu Gubernur Sulsel
Ia pun sudah bertemu langsung dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah untuk meminta restu bertanding di level, beberapa waktu lalu.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Nurul Adha Islamiah

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Masih ingat pelajar SMPN 18 Makassar, Finalirin Syairil?
Gadis ini bakal mewakili Indonesia dalam ajang olimpiade karate internasional the Open International De Karate De La Provincie De Leige 2018 di Belgia, 14-21 November 2018.
Ia pun sudah bertemu langsung dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah untuk meminta restu bertanding di level, beberapa waktu lalu.
Bahkan, Nurdin memfasilitasi keberangkatan Irin, sapaan akrabnya, bersama ibundanya ke Jakarta.
Irin juga meminta doa Ketua Tim Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulawesi Selatan, Ny Hj Liestiati F Nurdin.
"Alhamdulillah, anak itu sudah ketemu sama Pak Gubernur. Bahkan, dia mendapatkan fasilitas tiket pesawat memakai Garuda Indonesia ke Jakarta," kata tokoh masyarakat Kecamatan Tamalate, Syarifuddin Daeng Jarre, Selasa (30/10/2018).
Daeng Jarre adalah orang yang pertama kali mempromosikan prestasi Irin di Kecamatan Tamalate.
Ia mengatakan, Nurdin Abdullah mengapresiasi Irin yang berprestasi saat masih muda.
"Pak Gubernur apresiasi Irin, beliau bilang, ini mi anak muda yang perlu kita bantu," kata Jarre menirukan kata Nurdin.
Jarre mengakui bersyukur dan bangga karena ada putri Kecamatan Tamalate bisa berprestasi di level nasional.
"Kami tentu bangga dan akan terus mendukung dan membantu Irin untuk membanggakan Kota Makassar, begitu pun dengan anak berprestasi di kota Makassar," katanya.
Karateka Lorong
Siswi kelas X ini sudah mulai suka dalam karate sejak kelas 3 SD. Ia pertama kali bergabung dan berlatih di Dojo Inkanas PDAM Ratulangi.
"Saya suka karateka karena karena punya teman baru dan berpetualang ke berbagai daerah. Saya dapat insipirasi bertanding dari kakak saya," katanya di sekitaran rumahnya, Jl Dg Tata III, Lorong 7, Kelurahan Parangtambung, Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu.
Pemegang sabuk Cokelat ini ingin membanggakan kedua orang tuanya meski dari lorong sempit di Jl Daeng Tata 3.