Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sukri Umar: Gubernur Sulbar Asal Ngomong

Sukri Umar mengatakan, ABM harus meluruskan maksud dari penyataannya itu, yang dinilai menyinggung DPRD secara kelembagaan.

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
nurhadi/tribunsulbar.com
Konferensi pers DPRD Sulbar di ruangan rapat pimpinan gedung DPRD merespon pernyataan kontroversi Gubernur Ali Baal Masdar. 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Anggota Komisi II DPRD Sulbar, Sukri Umar, ikut geram atas penyataan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) yang menyebut rancangan APBD-P 2018 ditolak Kemendagri karena terlalu lama digoreng di DPRD.

Sukri Umar mengatakan, ABM harus meluruskan maksud dari penyataannya itu, yang dinilai menyinggung DPRD secara kelembagaan.

"Gubernur ini asal bicara, karena tidak pernah hadir saat pembahasan. Harusnya dia hadir saat dilakukan pembahasan, tidak diwakili. Tapi sepertinya gubernur kita ini kurang minum Aqua, sehingga tidak bisa fokus, tidak paham konteks dan asal ngomong,"kata Sukri Umar di ruangan rapat pimpinan DPRD Sulbar, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Mamuju, Senin (29/10/2018).

Sukri mengungkapkan, akibat kegagalan ABM dalam melaksanakan fungsi kontrol sebagai pimpinan daerah, beberapa kegiatan putus kontrak dan terancam putus kontrak, seperti jalan poros Ulumanda-Urekang di Majene.

"Kami melihat, memang sepertinya ada masalah di ULP, sehingga banyak proyek terancam putus kontrak, DPRD mensinyalir ada mafia proyek di ULP,"ujar Sukri.

Sukri juga mensinyalir, banyak perusahaan abal-abal yang masuk di ULP sehingga banyak masalah yang muncul dari dalam.

"Kami di DPRD ini benar-benar marah, karena kami siang malam di DPRD lakukan pembahasan, tapi dia asal ngomon, tak ngerti konsep. Sehingga kami pada pembahasan APBD 2019 harus pastikan gubernur benar-brnar hadir,"tegasnya.

Kata Sukri, saat ini seperapan anggaran di Pemprov Sulbar juga sangat memprihatinkan, salah satu contohnya, RSUD yang dianggara Rp 7 miliar, namun yang diserap sampai Rp 1 miliar.

"Jadi ini yang kita pertanyakan, bagaimana kontrolnya. Saya curiga dia tidak bisa hadir karena hanya sibuk menghabiskan anggaran SPPD nya, sehingga kita berharap gubenur cepat sadar, karena kalau begini terus, dia tidak akan bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik,"katanya.

Sukri juga menyoroti istri Gubernur Sulbar Andi Ruskati, yang sering ikut berkomentar dalam mengenai persoalan yang terjadi di Pemprov Sulbar.

"Bagaimana ini, yang mana gibernur sebenarnya, Andi Ruskati atau Ali Baal. Kemudian soal mutasi, bagaimana mau beres, orang pertanian, dia pindahkan ke PUPR,"kata dia.

"Kami perlu tegaskan, selama ini kami merasa tidak pernah harmonis dengan gubernur. Buktinya kita selalu undang namun dia yang tidak pernah hadir,"tambah Sukri.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved