Ipmapus Mamuju Kirim Petisi ke Pemerintah di Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda dilakukan dengan cara menandatangi petisi untuk dikirim ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Mamuju.
Penulis: Nurhadi | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kader Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (Ipmapus) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-90 di Anjungan Pantai Manakarra, Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (28/10/2018).
Hari Sumpah Pemuda dilakukan dengan cara menandatangi petisi untuk dikirim ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Mamuju.
Ketua Ipmapus Mamuju Sri Indah Sari mengatakan, petisi itu sebagai bentuk dukungan terhadap seluruh pemuda Sulbar dan Mamuju agar lebih diperhatikan dan diberi ruang oleh pemerintah.

"Saya melihat pemuda hari ini sangat tidak diberi ruang oleh pemrintah dalam menyalurkan bakatnya,pemuda selalu dikorbankan. Salah satu contohnya peminjaman gedung yang saya anggap sebuah upaya mengasingkan pemuda," kata Indah kepada TribunSulbar.com.
Baca: VIDEO: Suasana Mediasi Permohonan Maaf Ipmapus ke Disdik Sulbar Pasc Bentrok
Meski begitu, kata mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tomakaka itu, tidak adanya gedung pemuda tidak membuat mereka surut untuk memberikan kontribusi kepada daerah.
"Belum lagi gedung kesenian setelah yang telah dipinjamkan ke BKN, menambah keyakinan kami bahwa pmerintah sudah tidak lagi menghargai pemuda,"ujarnya.
"Olehnya hari ini kami tandatangani petisi sebagai wujud kekecewaan kami, bahwa pemerintah, baik provinsi maupun kabupten tidak lagi pedui kepada pemuda,"tambah Indah.

Wakil Ketua Ipmapus Riswandi menuturkan, di momentum HSP ke-90 ini, mereka tidak hanya melakukan penandatangan petisi, juga melakukan pembersihan dibeberapa fasilitas umum dalam kota Mamuju.
Baca: Hari Sumpah Pemuda, Amran: Momentum Sukseskan Pemilu 2019
"Salah satunya rumah ibadah dan Pantai Manakarra. Sekaligus membagikan tempat sampah hasil karya Ipmapus yang kemarin sempat dipesan Kepala Aset Daerah Mamuju, tapi sampai hari ini tidak dibayar makanya kami bagikan saja tidak usah dibayar, dari pada sia-sia saja di depan sekret,"ujarnya.
Riswandi mengatakan, mereka sedikit kecewa karena pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) tidak memberikan mereka kendaraan pengangkut sampah saat melakukan bersih-bersih.
"Padahal yang kami lakukan ini membantu program Mamuju Mapaccing, sehingga kami menilai pemerintah sudah benar-benar menyia-nyiakan pemuda,"tuturnya.(*)