Dari Kampungnya di Brasil, Mantan Playmaker PSM Ini Turut Bersedih, Tabloid Bola Berhenti Terbit
Bagi Luciano Leandro, BOLA adalah kenangan manis ketika masih berkecimpung di sepakbola Indonesia.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tabloid olahraga terbesar di Indonesia, BOLA, akhirnya berhenti terbit untuk menemani pembacanya.
Setelah menemani pembaca di Tanah Air sejak Maret 1984, tabloid BOLA milik Kompas Gramedia ini menemui ujung jalannya per hari Jumat, 26 Oktober 2018.
Tak pelak, kalimat kesedihan mewarnai kepergian edisi cetak Tabloid BOLA. Dan paling banyak bertebaran di dunia maya, utamanya jadi perbincangan di sosial media.
Para pemain bola yang aktif saat BOLA masih gencar-gencarnya menguasai bacaan olahraga untuk media cetak, turut memberikan testimoni. Bahkan pemain yang masih aktif sekalipun.
Baca: News Analysis Tribun; Jika PSM Mau Juara, Waspadai Persija Jakarta, Kenapa? Baca Selengkapnya
Baca: Otak-atik Peluang Juara Liga 1 2018, Persib, PSM, Persija, dan Bali United! Kelebihan-Kekurangannya
Salah satu mantan pemain yang turut bersedih dengan kepergian Tabloid BOLA adalah playmaker PSM di tahun 1997-1999 Luciano Leandro.
Pemain asal Brasil tersebut, mengaku sangat sedih. Baginya, BOLA adalah kenangan manis ketika masih berkecimpung di sepakbola Indonesia.

Luciano yang pernah melatih PSM pada musim 2015 lalu, menuliskan komentarnya bersama foto dirinya saat masih membela PSM di akun Facebook @lucianoleandro.
“Saya baru dengar dari temanku Andrio, Koran Bola tertutup, sedih dengar berita begitu, banyak kenangan manis waktu bermain di Indonésia, saya respekt ke sala satu média terbaik dari INDONESIA,” tulisnya.
Komentar Facebooker
Dalam foto hasil jepretan Tabloid BOLA tersebut, Luciano Leandro bersama dua rekannya asal Brasil yang memperkuat PSM, Jacksen F Tiago dan Marcio Novo.
“Waktu saya di Indonésia, setiap hari selasa dan jumat saya beli Tabloid Bola Pak Eko,” lanjutnya.
Baca: Persib Bandung Kalah, PSM & Persija Perkasa, Ini Hitungan Peluang Juara 3 Tim, Berikut Laga Tersisa
Baca: Sisa 7 Pekan, Ini Peluang Juara Persib, Persija dan PSM: Berikut Kelebihan dan Kekurangan Ketiga Tim
Pernyataan Luciano mengundang komentar dari teman-temannya di facebook. Baik mantan pemain sepakbola maupun rekannya di Brasil.
Eko Widiyanto: Betul coach Bola adalah Tabloid Legend terbaik,kami anak muda yg hidup di era keemasan Tabloid Bola mengenal sepakbola dari sini,tidak hanya local soccer but international aslso
Eko Widiyanto: Sama coach,dulu waktu sekolah kami biasanya menyisihkan uang jajan agar bisa beli Bola,gak mau ketinggalan.

Witag Oost: tabloid bola, karena tabloid ini aku banyak tahu tentang bola, absen ga beli sekali saja nyeselnya ga kira2
Fathir Fitriyanto: Legenda tabloid olah raga ... sedih saya
Setelah 34 Tahun
Terbitan BOLA Nomor 2.915 tersebut menjadi edisi pamungkas. Tabloid ini sendiri bermula dari sisipan harian Kompas itu.
Ya, setelah 34 tahun menemani pencinta olahraga Tanah Air, tabloid BOLA mengucapkan salam perpisahan. BOLA terbit perdana pada 3 Maret 1984.
Baca: Hitungan Terbaru Peluang Juara PSM, Persija & Persib, Berikut Jumlah Laga Sisa Ketiga Tim
Baca: Persija Jadi Ancaman Serius Persib dan PSM, Jadi Juara Liga 1 2018! Berikut Ini Kelebihannya
Pada halaman sampul tabloid BOLA terbitan terakhir, tim redaksi menuliskan judul "Selesai" dan "Terima Kasih".
Pendiri tabloid ini adalah wartawan olahraga Kompas yakni Ignatius Sunito (Mas Nito) dan almarhum Sumohadi Marsis.
Sejak saat itu, investigasi, analisis, hingga opini dituangkan menjadi tulisan menarik di tabloid tersebut.

Pada edisi pamungkas BOLA, tim redaksi menurunkan suguhan spesial. Sebagian besar berisi rendezvous atau kenangan-kenangan dari perjalanan bola.
Terbitan ini juga diisi tulisan khas dari para wartawannya, terdapat pula kilas balik dari momen-momen bersejarah olahraga dunia yang diliput.
"BOLA benar-benar ikut menikmati zaman literasi, berhasil membangkitkan pasar anak-anak muda yang saat itu masih belum terkontaminasi digital," tulis Ignatius Sunito. (*)