Wacana NU kembali ke Khittah Menguat Jelang Konferwil XIII
el, Nur Taufik Sanusi Baco menjelaskan, saat ini masih jadi perbincangan masalah apakah ketua Tanfidziyah boleh kader partai politik atau tidak.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Steering Committe Konferensi Wilayah XIII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Nur Taufik Sanusi Baco menjelaskan, saat ini masih jadi perbincangan masalah apakah ketua Tanfidziyah boleh kader partai politik atau tidak.
"Saya kurang tahu aturan dari PBNU, tapi dulu itu ketika KH Harifuddin Cawidu terpilih, maka dia waktu berhenti jadi kader Partai Golkar, ia menganggap tak etis," katanya, Kamis (25/10/2018).
Baca: Ini Mekanisme Pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel
Baca: Peserta Konferwil PWNU Sulsel Mulai Berdatangan Hari Ini
Ia juga mengatakan, banyak beredar keinginan warga Nahdliyyin menginginkan NU untuk kembali ke khittah.
"Warga menginginkan organisasi fokus pada gerakan dakwah dan pendidikan," katanya.
NU adalah pendiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal reformasi.
Ia juga membahas masalah rangkap jabatan dari organisasi lain bagi ketua Tanfidziyah.
"Boleh rangkap jabatan yang penting tidak berada dalam satu internal organisasi, kalau ada jabatan lain di dalam organisasi maka harus mundur," katanya.
PWNU akan melangsungkan Konferwil ke XIII di Kampus Universitas Islam Makassar, Jumat-Ahad (26-28/10/2018). (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/hadratu-syekh-hasim-asyari-pendiri-nahdlatul-ulama_20180523_174538.jpg)