Ketua PCNU Barru Mundur dari Bursa Konferwil PWNU Sulsel, Begini Pertimbangannya
Ada beberapa pertimbangan Irham sehingga memilih mundur dari bursa Konferwil.
Penulis: Akbar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Ketua tanfizdiyah Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama (NU) Barru, Dr Irham Jalil, mengurungkan niatnya untuk mengisi bursa Konferwil PWNU Sulsel.
Ada beberapa pertimbangan Irham sehingga memilih mundur dari bursa Konferwil.
Salah satu pertimbangannya adalah, ketua tanfidziyah PW NU Sulsel idealnya harus tinggal di ibu kota Provinsi Sulsel.
Sementara dirinya berdomisi jauh dari ibu kota Sulsel, yakni di Kabupaten Barru.
"Salah satu pertimbangan itu maka saya berfikir, biarlah untuk tinggal saja di Barru dulu," kata Irham Jalil kepada TribunBarru.com saat ditemui di kantor Pemkab Barru, Kamis (25/10/2018).
Baca: Wacana NU kembali ke Khittah Menguat Jelang Konferwil XIII
Pertimbangan lain, kata Irham, yakni ingin memberikan kesempatan tersebut ke tokoh yang lebih mumpuni untuk menahkodai tanfidziyah PW NU Sulsel.
"Ini yang lebih penting. Saya sudah mengukur diri, dan maqam (posisi) saya belum sampai di tingkat itu (ketua NU Sulsel). Berikanlah kesempatan ini kepada senior-senior yang lebih mumpuni untuk mengurus tanfizdiyah PW NU Sulsel," ujarnya.
Irham mengaku, meski dirinya telah mendapat dorongan atau dukungan dari pengurus PC NU di kabupaten/kota se-Sulsel, namun dirinya sudah bulat untuk mengurungkan niat.
"Ketua-ketua PC NU di 24 kabupaten/kota di Sulsel kami akrab, dan mereka mendorong saya untuk jadi ketua. Tapi berikanlah kesempatan ini kepada teman-teman yang punya waktu, tenaga dan pikiran dan yang lebih memungkinkan untuk mengelola organisasi ini," jelasnya.
Baca: Masuk Bursa Konferwil PWNU Sulsel, Prof Arfin Hamid: Biarkan Alam yang Atur
Dia menuturkan, organisasi sebesar NU haruslah dikelolah oleh orang-orang yang profesional dan berifikir modern.
"Terus terang saja NU ini harus dikelolah secara profesional serta modern. Dan beberapa nama atau tokoh yang tampil (sebagai kandidat) ini rata-rata saya lihat lebih seniorlah dan lebih pantas. Kita sisa serahkan siapa yang akan terpilih," katanya.
Selain pertimbangan-pertimbangan itu, Irham juga mengaku diminta untuk konsentrasi di birokrasi pemerintahan Barru.
"Pak bupati (Suardi Saleh) masih mengharapkan saya untuk konsentrasi di Barru. Itu harus saya dengar karena sebelum saya dilantik beberapa waktu lalu, beliau memastikan kesiapan saya di birokrasi Pemkab Barru," tutur Kabag Kesra Barru itu.
Terpisah, Sekretaris tanfizdiyah PC NU Barru, Muhammad Rasda Rais, mengharapkan agar Irham Jalil tidak mengurungkan niatnya jadi calon ketua tanfiziyah NU Sulsel.
Baca: Empat Kandidat Minta Restu Rais Syuriah PWNU Sulsel
Menurutnya, Irham Jalil telah mendapat dukungan dari para PC NU dan dianggap pantas jadi ketua tanfidziyah NU Sulsel.
"Persoalan maqam, beliau (Irham Jalil) tadi mengakui eksistensinya berada di bawah kelas. Padahal menurut saya secara pengalaman organisasi beliau sebenarnya lebih mumpuni. Jadi kita berharap beliau tidak serta merta mengurungkan niatnya sebagai calon ketua NU Sulsel," ungkapnya.
Rasda menginginkan, agar Irham Jalil tetap masuk sebagai kandidat calon ketua tanfidziyah NU Sulsel.
"Keinginan kita biarlah nama beliau tetap muncul sebagai calon ketua karena yang berhak mengusung adalah peserta NU dari cabang, termasuk PC NU Barru kita satu suara untuk beliau (Irham Jalil)," tandasnya.
Baca: Ini Mekanisme Pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel
Sekadar diketahui, tanfidziyah PW NU Sulsel akan menggelar konferensi wilayah di Gedung NU Universitas Islam Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar mulai tanggal 26 hingga 28 Oktober 2018 mendatang.
Konferwil ke XIV ini juga akan memilih Rais Syuriah PWNU Sulsel dan Ketua tanfidziyah PW NU Sulsel.(*)