Kementerian Pertanian RI Launching Pasar Lelang Cabai Tuban
Kementerian Pertanian kembali menggelar peluncuran pasar lelang cabai di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
TUBAN, TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian kembali menggelar peluncuran pasar lelang cabai di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Lokasi ini sebagai tempat terbaru bertransaksi cabai. Sejumlah 50 orang anggota Asosiasi Petani Horti Sumber Rejeki Petani tergabung dalam pasar lelang ini. Pada kesempatan ini hadir Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menyaksikan dan membuka secara langsung proses lelang cabai perdana.
"Ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di petani serta memotong rantai pasok dengan pola pasar lelang. Petani akan menikmati harga tertinggi dari penawar yang ada", ujar Suwandi.
Selanjutnya Suwandi mengatakan, "Ini solusi soft system memberi perlindungan ke petani untuk jaminan pasar dan kepastian harga.
Manfaat lainnya adalah, petani menerima cash and carry, tercipta one region and one price, pasar adil dan transparan, memotong rantai pasok. Dampaknya adalah terciptanya stabilitas harga di konsumen", tambahnya.
Dirinya berharap bila nanti pasar lelang sudah berjalan rutin, cakupan wilayah dan komoditasnya perlu diperluas. Pemerintah akan memfasilitasi berikut bangsal dan perlengkapannya. Termasuk sarana teknologi informasi online untuk pengiriman data, laporan dan penyebarannya.
"Bahkan setelah berkembang pasar lelang, nantinya dikenalkan pola e-commerce, penjualan online, pola resi gudang sayuran dan bentuk pasar lainnya yang lebih efisien, praktis dan up to date", jelasnya.
Sebelumnya terdapat 12 pasar lelang yang sudah berjalan yakni Kabupaten Sleman, Kulonprogo, Magelang, Karanganyar, Wonogiri, Temanggung, Banyuwangi, Kediri, Siborong-borong, Karo, Enrekang dan Cianjur.
Sebanyak delapan pasar serupa di kabupaten lain masih dalam tahap inisiasi. Termasuk di dalamnya Kabupaten Bandung, Sumedang, Probolinggo, Banjarnegara, Kebumen, Ogan Komering Ilir, Pesawaran dan Lombok Timur.
Untuk mengembangkan pasar lelang tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura telah bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait.
“Perlu diingat bahwa pasar lelang ini bukan membangun fisik bangunan baru, bukan hard system, yang dibangun adalah soft system-nya. Bagaimana mempertemukan antara sekelompok petani sebagai penjual dengan para pedagang sebagai pembeli dengan pola lelang", lanjut Suwandi.
"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Penda kabupaten Tuban, dinas beserta jajarannya atas inisiatif menyelenggarakan pasar lelang ini", tambah Suwandi.
Dirjen berharap pasar lelang ini terdapat di setiap kabupaten. "Tolong jangan berhenti, maksud saya rutin tiap hari sabtu dan minggu pun semua produk ditampung di sini. Diperluas juga pasar lelangnya mencakup banyak kecamatan dalam satu kabupaten. Komoditas yang dilelang juga diperluas ke sayuran lain. Supaya efisien pedagang nggak usah datang tapi lewat SMS atau WA ke pengelolanya", jelas Suwandi.
Disamping itu, Suwandi juga menekankan pencapaian yang telah diperoleh Kementerian Pertanian terkait dengan sayur-mayur terutama cabe dan bawang.
"Inflasi bahan makanan tahun 2017 bisa ditekan rendah hingga 1,26%, turun 88,9% dibandingkan 2013 sebesar 11,35%. Sejak 2016 hingga sekarang tidak ada impor cabai, bahkan telah ekspor bawang merah. Saya jelaskan kemiskinan di desa Maret 2018 sebesar 15,81 juta jiwa, turun 10,88% dibanding Maret 2013 sebesar 17,74 juta jiwa, ujarnya