10.000 Warga Maros Masih Menganggur
Disampaikan Hatta Rahman saat menghadiri pameran lowongan kerja atau job fair yang digelar oleh Disnakertras
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sekira 10.000 warga Maros masih menganggur padahal mereka memiliki ijazah pendidikan terakhir SMA sederajat. Sejumlah di antaranya, juga berijazah Strata 1.
Untuk mengurangi angka pengangguran tesebut, Pemkab melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), akan melakukan pendataan perusahaan.
Setiap perusahaan yang membutuhkan karyawan diimbau untuk berkoordinasi dengan Disnakertrans. Nantinya, Pemkab yang menyiapkan karyawan untuk perusahaan tersebut.
Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Maros, Hatta Rahman saat menghadiri pameran lowongan kerja atau job fair yang digelar oleh Disnakertras, di lantai satu Grand Mal, Batangase, Kecamatan Mandai, Rabu (24/10/2018).
"Job fair ini merupakan langkah Pemkab untuk menyerap tenaga kerja dan penempatan di dua puluh perusahaan. Saat ini, ada 10 ribu warga Maros yang masih menganggur," katanya.
Pemkab juga memikirkan nasib warga yang tidak mendaftar CPNS. Sejumlah warga Maros yang masih menganggur harus difasilitasi mendapatkan pekerjaan.
Job fair tersebut merupakan kali pertama digelar di Maros. Hal tersebut merupakan terobosan baru Pemkab, berkat usaha Kepala Disnakertrans, Ferdiansyah.
Tahun 2019, Pemkab akan kembali melakukan job fair untuk menyerap tenaga kerja. Warga yang tidak lolos atau baru menyelesaikan pendidikannya tahun depan, sudah bisa melamar pekerjaan.
"Tahun 2019 kita akan buka lagi job fair. Kami target, satu tahun kemudian, tidak ada lagi warga Maros yang menganggur. Semua harus dapat pekerjaan," katanya.