Pemilu 2019
Anggota Tim Jokowi-Ma'ruf Sindir Program Generasi Emas Prabowo-Sandi
Ia pun mengatakan persoalan angka bayi kekurangan gizi itu kompleks, pemerintahan Jokowi sudah menempuh berbagai cara
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Tim Pemenangan kandidat presiden dan wakil presiden RI Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Andi Saiful Haq menyindir program Generasi Emas atau Gerakan Emak-emak dan Bayi Minum Susu dari pasangan calon presiden dan wakil presiden RI, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ia mengungkapkan, program terlalu menyederhanakan masalah.
"Tim Prabowo-Sandi sedang berupaya memanipulasi angka Bayi Stunting yang menurut mereka cukup tinggi. Padahal sejak 2013 angka tersebut jauh menurun, dari 37% menjadi 30,5% di tahun 2018," katanya, Selasa (23/10/2018).
Ia pun mengatakan persoalan angka bayi kekurangan gizi itu kompleks, pemerintahan Jokowi sudah menempuh berbagai cara diantaranya memberikan Program Nutrisi Tambahan secara nasional.
Tapi memang, lanjut caleg PSI ini, persoalan ini lebih banyak karena persoalan akses terhadap sarana kesehatan.
Selain itu, masalahnya juga, soal pengetahuan orang tua terhadap tanda-tanda bayi kekurangan gizi mempengaruhi pencegahan tersebut.
"Karenanya pemerintahan Jokowi terus bekerja membuka wilayah-wilayah yang sulit diakses, membuka akses kepada sarana prasarana kesehatan, mendorong tenaga kesehatan untuk bertugas di daerah terpencil sambil terus menunjukkan keberpihakan dengan menaikkan anggaran untuk perlindungan sosial, kesehatan dan pendidikan," katanya.
Ia pun mengakui minum susu itu penting, namun kita negara maritim yang kaya sumber protein.
"Selain susu yang harganya mahal juga punya potensi intoleransi laktosa berupa alergi pada bayi dan orang tertentu, kita punya Ikan yang kandungan protein dan omeganya melebihi kandungan pada susu," katanya.
Jadi, ia menyarankan kepada ibu-ibu sebaiknya mendahulukan program pemberian ASI eksklusif sebelum berpikir untuk memberi susu kemasan.
Selain itu, gerakan makan ikan juga harus didorong.
Sebelumnya, Adik Prabowo Subianto sekaligus Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan mengapa pihaknya mengubah gerakan “Revolusi Putih” menjadi “Generasi Emas”.
Gerakan itu, menurut Hashim adalah buah pemikiran Prabowo untuk mengatasi penyakit kurang gizi yang dialami banyak masyarakat Indonesia dengan menggalakkan minum susu.
Hashim menjelaskan bahwa nama gerakan itu diubah supaya lebih disukai oleh kaum muda atau milenial Indonesia.(*)