Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: SPAK dan Gertak Diskusi Bersama Bawaslu Enrekang

Enrekang yang terkenal dengan politik uang, membutuhkan kerja keras yang tidak biasa saja untuk mencegahnya.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Enrekang dan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) terus bergerak menanamkan budaya jujur dalam berdemokrasi.

Kali ini, dua komunitas tersebut menyambangi Bawaslu Enrekang untuk berdiskusi terbuka terkait pengawasan partisipatif yang bermuara pada budaya jujur berdemokrasi, Jumat (5/10/2018) siang.

Dalam kesempatan itu, Aktivis SPAK Enrekang, Rahmawati Karim, mengatakan semakin banyaknya keterlibatan stakeholder yang mengambil peran untuk membudayakan jujur berdemokrasi akan melahirkan proses yang berintegritas.

Apalagi, Enrekang yang terkenal dengan politik uang, membutuhkan kerja keras yang tidak biasa saja untuk mencegahnya.

Dan hal itu harus dilakukan dengan cara luar biasa untuk menghentikannya melalui keterlibatan semua stakeholder mengambil bagian untuk melakukan pencegahan.

"Semua stakeholder harus mengambil peran mencegah tindakan money politik dan menanamkan jujur berdemokrasi agar bisa masif dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk membangun karakter berdemokrasi yang jujur harus dimulai di internal penyelenggara. Pasalnya, jika penyelenggara telah berintegritas, maka hasil pengolahan demokrasi pun juga berkualitas.

Namun tidak hanya sampai disitu untuk menghasilkan proses yang berkualitas, peran peserta sangat penting.

Itu lantaran, peserta harus berintegritas, minimal tidak menukar suara dengan rupiah atau sembako dan lainnya.

"Karena peserta pemilu yang lahir dari proses politik uang, besar kemungkinan akan menjadi pemimpin korup. Uang yang dikeluarkan akan dikembalikan dengan cara selip-selip program," tuturnya.

Rahma melanjutkan, pemilih juga harus berintegritas, menjauhi para calon yang terlibat dalam politik uang.

Dengan cara menolak pemberian baik berupa uang secara langsung atau pun dalam bentuk sembako atau bantuan sosial.

Sementara Komisioner Bawaslu Enrekang, Akhmad Saleh menyatakan kesiapannya untuk mengajak seluruh jajaran Bawaslu menerapkan prilaku yang jujur.

"Tentu kita akan terus memantau dan mengevaluasi penyelenggara kita dalam penerapan budaya jujur berdemokrasi," tuturnya.

Simak videonya:(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved