Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Sulbar Diminta Kirim 1 Pleton Polwan 'Segar' ke Palu

Jenderal Tito juga mengungkapkan, akibat gempa dan tsunami ratusan personel Polda Sulawesi Tengah belum diketahui keberadaannya sampai saat ini.

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
nurhadi/tribunsulbar.com
Jenderal Tito Karnavian sambutan pada peresmian gedung Mapolda Sulbar di Mamuju, Kamis (4/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian, menyebutkan, moril sebagian personel Polda Sulteng sedang jatuh pascagempa dan tsunami, Jumat (28/9/2018) petang.

"Moril personel kita di Sulteg saat ini jatuh karena melihat rekan-rekan mereka menjadi korban dalam peristiwa gempa dan tsunami, akhirnya keamanan sempat bermasalah,"kata Jenderal Tito karnavian dalam sambutannya pada peresmian gedung Mapolda Sulbar, di Mamuju, Kamis (4/10/2018).

Dikatakan, keamanan sempat bermasalah, seperti adanya penjarahan pada sejumlah kios dan swalayan di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, karena personel Polri sudah tidak lagi fokus untuk melakukan pengaman karena ikut trauma.

"Utama para personel Polwan, moril mereka jatuh melihat teman mereka yang terkena tsunami,"ujarnya.

Olehnya, Kapolri berterima kasih kepada Polda Sulbar, karena merupakan Polda yang paling awal mengirim personel ke Palu untuk mengurai keamanan pascagempa dan tsunami.

Jenderal Tito juga mengungkapkan, akibat gempa dan tsunami ratusan personel Polda Sulawesi Tengah belum diketahui keberadaannya sampai saat ini.

"Personel Polri banyak yang menjadi korban karena saat kejadian 200 personel kita melakukan pengaman pembukaan Festival Palu Nomoni. Saat gempa mereka tiarap sehingga disapu oleh tsunami, tujuh orang selamat, enam tewas dan 187 belum diketahui keberadaannya sampai sekarang,"tuturnya.

Kapolri berharap, Polda Sulbar bisa memberangkat minimal satu pleton Polwan dan Bhayangkari yang segar-segar karena personel Polri di Palu sedang down.

"Yah cukup satu-tiga hari disana, untuk sekedar membangkitkan kembali semangat para pengungsi dan personel Polri disana," ujarnya.

Kapolri menngungkapkan, akibat gempa dan tsunami sejumlah infrastruktur Polda Sulawesi Tengah juga hancur, seperti kantor Ditlantas dan Polair yang disapu oleh tsunami dan gedung Polda baru yang hampir tidak dapat digunakan karena runtuh.

"Kalau Polda lama sih masih utuh, hampir tidak ada yang rusak kecuali retakan pada sejumlah bagian,"ucapnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved