Gempa dan Tsunami di Palu Donggala
Tiba di Makassar, Korban Gempa Palu Mengaku Masih Trauma Berat
Sampai di Makassar dengan menggunakan pesawat Herkules milik Lanud Sultan Hasanuddin.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TUMUR.COM, MAROS - Sejumlah korban gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih menunggu dan menumpuk di Bandara Sis Aljufri untuk diberangkatkan ke Makassar, Rabu (3/10/2018).
Seorang korban yang berhasil dievakuasi ke Makassar, Laila mengatakan, sejumlah warga yang ingin meninggalkan Palu, sudah beberapa hari menunggu.
Namun yang diprioritaskan hanya ibu-ibu dan anak-anak.
Meski sempat menunggu dua hari terakhir, namun Laila mulai lega lantaran sudah sampai di Makassar dengan menggunakan pesawat Herkules milik Lanud Sultan Hasanuddin.
"Saya merasa lega setelah sampai di Makassar. Namun kami masih trauma berat, sebab hingga pagi tadi gempa susulan masih terus terjadi," katanya.
Menurutnya, sejumlah warga Palu yang selamat dari maut, harus segera dievakuasi. Pasalnya, mereka masih sangat lemah dan kelaparan.
"Bau menyengat dari mayat korban sudah menyebar di mana-mana. Baunya sangat menyiksa," katanya.
Jika warga Palu tidak segera dievakuasi, kemungkinan besar ada korban yang sakit. Mereka tidak bisa makan selama lima hari terakhir.
Selain bau menyengat, nafsu makan korban juga hilang akibat trauma yang dialaminya.
"Semoga korban yang masih tertinggal, secepatnya dievakuasi. Mereka akan sakit, jika tidak segera ditangani," katanya. (*)