Pelaku UMKM Didorong Geluti E-commerce
Gerakan Ayo UMKM Jualan Online, serta Bukalapak mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online, di STIA LAN Makassar
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Gerakan Ayo UMKM Jualan Online, serta Bukalapak mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online, di STIA LAN Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (3/10/2018).
Sosialisasi yang mengangkat tema Murah, Cepat, dan Aman untuk memberikan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online, serta mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk turut serta membangun dan menggerakkan usaha ecommerce di Indonesia.
Acara ini menghadirkan pembicara yakni Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary, Rangers Bukalapak Makassar Muhammad Hambali, dan Founder Wasdlabs Ahyar Muawwal.
Muhammad Hambali mengatakan, di era digital seperti saat ini, para pelaku UMKM didorong untuk bergabung ke bisnis online atau e-commerce.
"Bis adikatakan era digitalisasi sekarang melesat banget kemajuannya. Buat pebisnis offline kalau gak gabung online, bakalan ketinggalan banget. Potensi pasar yang besar itu menjadi alasan kita kenapa harus gabung online," kata Hambali.
Hambali mencontohkan potensi pasar yang cukup besar di bisnis e-commerce, di Bukalapak misalnya yang pengunjungnya bisa mencapai enam juta perhari.
"Di Bukalapak, contohnya pengunjung bisa mencapai 6 juta perhari. Kalau offline, yah mencapai 100 atau 200 ada tapi pasti gak mudah. Kalau di online, dari sekian juta itu, masa iya gak ada satu yang beli," tuturnya.
Lanjut Hambali mengatakan, e-commerce memiliki banyak keunggulan yang dapat menguntungkan para pelaku UMKM, khusisnya para pemula, salah satunya yaitu kemudahan transaksi.
"Selain itu, bisnis online pasarnya lebih luas, kemudahan transaksi karena adanya rekening bersama, penipuan dan lain-lain tidak ada lagi, ditambah bekerja sama dengan ekspedisi, bisa mempercepat pengantaran barang," imbuhnya.
Untuk mendukung pelaku UMKM, Bukalapak, kata Hambali, telah memiliki komunitas yang jumlahnya ratusan di seluruh Indonesia. Komunitas ini akan membantu para pelaku bisnis UMKM untuk berkembang.
"Bukalapak punya komunitas, Bukalapak ingin menciptakan hubungan langsung dengan UKM, tanpa gap, dn sekarang ada lebih dari 100 komuniti di Indonesia, dan 192 ketua, membernya gak usah dibilang, di Makassar saja ada lebih dari 100 dan mereka siap membantu UKM untuk go online," kata dia.
"Kita di komunitas akan mendampingi langsung dan memberi pelatihan ke para pelaku UMKM itu, jadi tinggal keputusn mereka saj la mau naik kelas atau tidak," tambahnya.
Ia juga berpesan ke para pelaku UMK untuk berani mencoba dan belajar, khusisnya dalam e-commerce.
"Saran saya, beranilah ambil resiko, berani menyiapkan waktu untuk belajar, karena investasi terbesar adalah belajar. Kemudian aktif di komunitas, dekat dengan orang yang fokus di online, maka kita akan tertular juga untuk ke online," pungkasnya.
Sementara Ahyar Muawwal mengatakan, bisnis online atau ecommerce akan sangat membantu para pelaku UMKM, khususnya pemula. Untuk itu ia menyarankan para pelaku untuk mempromosikan produknya di digital, salah satunya dengan menggeluti Google Bisnisku.
"Dengan terdaftar di Google Bisnisku, usaha anda akan lebih mudah dikenal. Coba sekarang yang belum daftar, anda ketik nama usaha anda di google, yang akan muncul adalah perusahaan orang lain yang sudah daftar terlebih dahulu," kata dia.
Ia menuturkan, segala jenis layanan barang dan jasa dapat dipasarkan di digital. "Segala produk bisa, bukan hanya barang, bahkan jasa juga," terangnya. (*)