Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa dan Tsunami di Palu Donggala

Direktur Jenggala Center Syamsudin Rajab Donor Darah untuk Korban Gempa Sulteng

Lewat kegiatan donor darah yang digelar Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel di Kantor Tribun Timur

Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
dok.tribun
DEMI PALU - Direktur Jenggala Center, Syamsuddin Radjab, donor darah di lantai 1 Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430, Makassar, Rabu (3/10/2018) pagi. 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN - TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab ikut mendonorkan darahnya lewat kegiatan donor darah yang digelar Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel di Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih Makassar, Rabu (3/10/2018).

Mantan Direktur PBHI Pusat ini mengatakan aksi donor darah yang diinisiasi Tribun dan UTD Provinsi Sulsel ini merupakan hal yang penting dan patut disuppor. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian untuk membantu para korban yang terkena bencana di Sulawesi Tengah.

'Apa yang dilakukan hari ini sangat penting dan mendesak. Tentu saya berharap agar semua masyarakat yang lain bisa berbondong bondong ke Tribun untuk mendonorkan darahnya. Karena darah ini sangat penting untuk membantu korban ," sebutnya.

Menurut Syamsuddin bencana yang melanda Sulawesi Tengah ini juga harus tidak lepas dari perhantian serius bagi pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Sendiri untuk membantu para korban.

Ribuan korban yang terkena dampak bencana alam di Sulawesi Tengah ini sangat membutuhkan uluran tangan bagi kita semua demi meringankan beban mereka.

"Saya kira ini adalah nilai kemanusian yang diketuk oleh musibah ini. Sehingga kita harus menunjukan bahwa kita Indonesia yang selalu merasakan penderitaan apa yang tengah dialami warga di Palu," tuturnya.

Pemerintah kata Syamsuddin selama ini masih kurang cepat merespon musibah ini, baik dalam pemberian bantuan baik logistik ataupun bantuan lainya serta evakuasi korban.

"Saya liat koordinasi Pemerintah Daerah dan Pusat tidak terkoordinisi dengan baik. Misalnya pembagian dsitribusi logistik, ada yang tertimbun disuatu titik tapi ,lebih banyak daerah lain yang belum terjangkau" tuturnya.

"Saya kira semua kekuatan Basarnas, TNI, Polri, Pemerintah seharusnya menyerahkan kesana , karena dari berbagai video beredar itu banyak lokasi yang tidak tersentuh. Bahkan masih banyak korban yang terjebak di dalam reruntuhan," paparnya.

Syamsuddin juga menyoroti terkait informasi yang dikeluarkan oleh BMKG dalam pengamatan ataupun pemantauan terjadinya gempa ataupun tsunami di Palu.

"Kalau BMKG memberikan informasi yang tidak akurat jadi lembaga mana lagi yang harus dipercaya untuk mendapatkan info gempa atau tsunami. Seharusnya BMKG jangan membuat pengumuman sampai ada keputusan yang akurat," tegasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved