Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Sulsel Diterpa Hoaks Gempa Bumi Susulan Berpotensi Tsunami 8,1 SR

Pesan yang beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp mengenai gempa susulan bermagnitudo lebih dari 8.1 SR dan berpotensi tsunami

Editor: Edi Sumardi
Ilustrasi tsunami 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pesan yang beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp mengenai gempa susulan bermagnitudo lebih dari 8.1 SR dan berpotensi tsunami dapat dipastikan hoaks.

Pesan tersebut menyebutkan jika informasi itu didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pesan ancaman gempa dan tsunami ini mulai menyebar di Kota Palu, Sulawesi Tengah dan daerah lain.

Baca: Gempa Bumi Hari Ini 3,1 SR Terjadi di Sinjai Sulawesi Selatan, Warga Panik dan Berlarian

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menegaskan informasi tersebut bohong.

Narasi yang Beredar

Pesan bohong mengenai prediksi gempa dan tsunami ini beredar melalui pesan aplikasi WhatsApp.

Berikut bunyi pesannya, "Tolong hubungi mama mea dll yang dipalu... Palu siaga 1.. Barusan temanku di BMKG habis periksa alat pendeteksi gempa yg dorang taro dilaut.. kalau gempa susulan akan ada.. lebih besar dari kemarin.. berkekuatan 8.1 keatas.. dan berpotensi tsunami yg lebih besar dari kemarin."

Sutopo menegaskan, informasi yang dapat meresahkan masyarakat tersebut adalah hoaks.

Melalui akun resmi Twitternya, @Sutopo_PN, ia mengimbau masyarakat untuk mengabaikan pesan itu.

"Ini hoax. Tidak ada satu pun negara di dunia dan Iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti," tulis Sutopo dalam akun Twitternya.

Tanggapan BMKG

BMKG turut menanggapi terkait hoaks-hoaks yang muncul setelah bencana gempa dan tsunami menerjang daerah Sulawesi Tengah.

Salah satu berita bohong yang tersebar di masyarakat adalah informasi akan terjadi tsunami di daerah Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Melalui akun Twitter BMKG Sulsel, @BMKGSulsel, pihaknya menegaskan tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

Menanggapi isu terkait hoaks yang beredar di wilayah Sulawesi, BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan surat resmi bernomor KP.015/616/KBW.IV/IX/2018.

Surat ini dikeluarkan di Makassar, Minggu (30/9/2018), bertanda tangan Plt Kepala Joharman, SH, MM.

Bunyi surat resmi tersebut antara lain, "Sehubungan dengan kejadian gempabumi terasa pada tanggal 28 September 2018 yang terjadi pada pukul 18:02:44 wita yang berpusat di 26 km utara Donggala Sulawesi Tengah dengan kekuatan M 7.4 SR, dan terkait dengan isu-isu prediksi kejadian gempabumi yang akan terjadi, maka BMKG Wilayah IV Makassar menegaskan bahwa gempabumi dapat terjadi setiap saat namun hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksikan kapan gempabumi akan terjadi, bahkan sampai menentukan waktu kejadian gempabumi."

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak menanggapi isu-isu tidak bertanggung jawab terkait prediksi gempa.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).

Gempa tersebut diikuti dengan gelombang tsunami yang menerjang daerah Palu, Mamuju, dan Donggala.

Gempa dan tsunami ini menyebabkan ratusan rumah hancur, fasilitas infrastruktur rusak parah, dan ratusan korban meninggal dunia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Gempa Susulan Berpotensi Tsunami di Wilayah Sulawesi", https://nasional.kompas.com/read/2018/10/01/10273131/hoaks-gempa-susulan-berpotensi-tsunami-di-wilayah-sulawesi.

Penulis: Mela Arnani

Editor: Bayu Galih

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved