Gempa Palu Donggala
Daya Baterai dan Pulsa Habis, Korban Gempa Palu di Makassar Tak Bisa Hubungi Keluarga
Korban gempa itu pulang ke Makassar dengan menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah warga Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang dipulangkan ke Makassar terpaksa menunggu di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Senin (1/10/2018).
Korban gempa itu pulang ke Makassar dengan menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU.
Saat mendarat, korban gempa kewalahan menghubungi keluarganya.
Pasalnya, ponsel yang akan digunakannya kehabisan daya baterai dan pulsa.
Seperti yang dialami oleh nenek Fatma (65) dan Jumrah (67).
Fatma ingin menelepon putrinya yang berada di Jl Rajawali, Makassar, Endang.
Baca: VIDEO: Begini Suasana Tenda Pengungsian Korban Gempa di Desa Tolasi Donggala
Ponselnya baru aktif, saat relawan meminjamkan baterai.
Saat ponselnya aktif, relawan mengambil nomor ponsel Endang untuk dihubungi.
Namun Endang yang berprofesi sebagai perawat tersebut, tidak mengangkat ponselnya.
Beberapa kali relawan menghubunginya, namun ponsel juga tidak diangkat. Relawan kemudian membawa Fatmah ke Asrama Haji Sudiang.
"Cas saya habis. Kita bisa tidak bisa cas hape. Mau beli pulsa, tidak bisa juga masuk. Saya ke sini, tanpa memberitahukan anak yang tugas di sini," kata Fatmah.
Fatmah tidak bisa menghubungi Endang sebelum berangkat dari Palu ke Makassar, karena terkendala cas dan pulsa.
Dia memilih meninggalkan Palu karena rumahnya yang berada di Nunu, Palu Barat sudah hancur diterjang tsunami.
Bahkan dia juga sudah tidak memiliki pilihan lain kecuali pulang ke Makassar.