Gempa Bumi Palu
Gempa Bumi Palu: Ratusan Pendatang dari Luar Palu Banyak Jadi Korban Gempa
Tsunami yang menerjang pasca rentetan 21 gempa skala 4.3 SR hingga 7,7 SR, dalam lima jam terakhir, diperkirakan banyak menelan korban
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Salah seorang dosen UNM Makassar, Dr Jamaluddin Malbar, bersama istri juga dilaporkan hilang pascagempa bumi disusul tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulteng, Jumat (28/9/18) petang.
Suami istri ini menginap di Hotel Rea-Rea Palu yang ambruk akibat gempa.
Asisten II Pemkot Makassar, Sittiara yang berada di Palu mengikuti Festival Pesona Palu, Lamoni, di Pantai Talise, Kota Palu, turut menjadi korban.
"Dia (Sittiara) hanya terluka di kepala kena plafon. Dia menginap di Hotel Mercure," kata Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Pusat acara festival ini ada di Pantai Talise, di sekitar Monumen Anjungan Nusantara, di pertuga, Jl Cut Mutia dan Jl Raden Saleh, kota Palu dan Hotel Palu Beach, hotel bintang tertua di Kota Palu.
Tsunami yang menerjang pasca rentetan 21 gempa skala 4.3 SR hingga 7,7 SR, dalam lima jam terakhir, diperkirakan banyak menelan korban warga lokal dan pendatang.
Festival ini juga dirangkaikan dengan Fun Run oleh komunutas Runner Palu.
Saat gempa mereka ikut sesi pengambilan Race Pack di Hotel Tatura, Jl Emmy Saelan, Palu.
"Ini yang kita khawatir sebab teman-teman panitia bikin sesi race pack di hotel yang rubuh total dekat Ramayana," kata Arief H, anggota komonitas Runner Palu.
Kepala Stasiun Geofisika dan Sesmologi BMKG Palu, Cahyo Nugroho berkata daftar Korban masih akan terus bertambah.
"Masih terus ada gempa susulan, jalan macet dan sumber makanan kurang di tangsi pengungsian di daerah ketinggian," katanya.
