Data Kependudukan Lengkap di Disdukcapil, BPS Tegaskan Sensus 2020 Tetap Penting
Bincang santai yang mengangkat tema "Dengan Data Berkualitas, Tingkatkan Prestasi Bangsa" dihadiri instansi-instansi terkait seperti Bank Indonesia
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menggelar coffee morning bertajuk Bincang Santai ala Statistik, di Hotel Arthama, Jl Baji Gau Makassar, Kamis (27/9/2018).
Bincang santai yang mengangkat tema "Dengan Data Berkualitas, Tingkatkan Prestasi Bangsa" dihadiri instansi-instansi terkait seperti Bank Indonesia, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Sulsel, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kesehatan Sulsel, akademisi, dan lain-lain.
Pada acara itu, Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menjelaskan terkait perkembangan Sulawesi Selatan baik dari segi ekspor, impor, inflasi beberapa bulan dan tahun terakhir, hingga rencana Sensus 2020.
"Sensus 2020 yang sebentar lagi dilaksanakan, kita juga mulai melakukan sosialisasi, dan kita harap dapat sukses nantinya," kata dia.
BPS Sulsel mengaskan, Sensus 2020 penting untuk dilakukan demi mengetahui data masyarakat, meski saat ini, untuk memperoleh data kependudukan sudah bisa dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setiap daerah, atau bahkan di Kemendagri.
"Memang di tingkat pusat sudah ada kerja sama antara BPS Pusat, dan Dirjen Kependudukan di kemendagri. Artinya ada data-data atau informasi yang bisa kita sinergikan. Memang betul kalau ketika registrasi penduduk sudah bagus sebenarnya sensus sudah tidak perlu dilakukan," terangnya.
"Tapi sementara ini kan kita masih menuju ke arah sana. Sehingga harapannya kita kombinasikan sehingga data-data dari dukcapil kita bisa ambil, dan tentu kekurangannya kita lewat sensus," tambahnya.
Yos melanjutkan, belajar dari sensus-sensus sebelumnya yang menemui banyak kendala, kali ini BPS akan melibatkan tokoh masyarakat setempat.
"Sekarang ini kan masyarakat punya privasi sendiri. Mereka ke depan tentu waktu santainya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga. Nah lewat bantuan tokoh masyarakat di lokasi tersebut, Inysa Allah mereka bisa menyediakan waktu untuk di wawancara," kata dia.
Ia menuturkan, tantangan terbesar dalam sensus, untuk darah kota besar seperti Makassar adalah terdapat daerah elit tertentu yang perlu disosialisasikan melalui tokoh masyarakat.
"Tujuannya agar petugas kami mudah masuk dan bisa mewawancarai. Mengkombinasikan penggunaan tokoh masyarakat agar lebih mudah. Jadi nanti ada sosialiasi yang cukup masif mulai 2019 sampai pelaksanaan agar masyarakat bisa tahu. Sosialisasinya dari media, dan lain-lain. Itu persiapan BPS Sulsel," pungkasnya.