Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Betonisasi Jalan Bambu Runcing Maros Terbengkalai

Seorang warga, Alimin Assagaf mengatakan, sejak proyek betonisasi dikerjakan kondisi pemukimannya sepi.

Penulis: Ansar | Editor: Imam Wahyudi
ansar/tribunmaros.com
Pengendara dari arah Turikale menuju Tanralili putar arah saat melintas jalan Bambu Runcing, lantaran jembatan jalan beton tidak rampung. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Warga jalan Bambu Runcing, Kelurahan Pettuadae, Maros, mengeluhkan proyek betonisasi jalan poros Turikale -Tanralili, senilai Rp 12 miliar yang tidak kunjung rampung, Selasa (24/9/2018).

Pasalnya, sejak proyek betonisasi dikerjakan sekitar tiga bulan lalu, sejumlah warga maupun pengendara yang melintas, kesusahan.

Kendaraan dari arah Turikale menuju Tanralili dan Tompobulu, belum bisa melintas lantaran tiga jembatan yang dikerjakan juga belum rampung. Kondisi jalan beton juga sudah mulai retak.

Seorang warga, Alimin Assagaf mengatakan, sejak proyek betonisasi dikerjakan kondisi pemukimannya sepi.

Sejumlah kendaraan yang ingin melintas, terpaksa putar arah dan mencari jalur lain. Untuk sampai ke Tanralili, pengendara harus melintas di Maccopa. Jaraknya bertambah menjadi sekira 12 kilometer.

"Padahal jika melintas di Bambu Runcing, jaraknya sekitar tujuh kilometer. Betonisasi jalan ini sangat menyusahkan pengendara. Sementara kami di Bambu Runcing, harus menitip kendaraan di luar," katanya.

Sebagai pengusaha oleh-oleh Maros, Alimin mengalami penurunan omzet yang drastis. Pelanggan sudah sepi, selama proses pengerjaan jalan.

Sebelumnya, jumlah pelanggan yang datang ke tokonya mencapai 30 orang sehari. Namun sekarang, pelanggan maksimal hanya lima orang.

"Saya mengalami penuran omzet drastis. Pelanggan saya dari Pangkep, Barru dan Makassar tidak pernah datang lagi. Kami sangat dirugikan. Itu kerugian saya, bagaimana dengan pengusaha lain," katanya.

Dia berharap, Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera merampungkan pekerjaan jalan tersebut. Jika tidak, maka kerugian warga akan terus bertambah.

Dinas PU dinilai tidak becus mengurus kontraktor yang mengerjakan proyek puluhan miliar. Padahal seharusnya PU rutin mengontrol.

"Kan ada pengawas dari PU, kenapa pekerjaan tidak beres-beres. Seharusnya pekerjaan sudah rampung, tapi kenapa pekernya hanya datang sekali dalam sepekan. Itu pun kalau datang," katanya.

Sementara Kepala Dinas PU, Alfian Amri mengaku tidak mengetahui dengan adanya proyek jalan beton di Bambu Runcing, terbengkalai.

"Saya tanya dulu Kepala Bidangnya," kata Alfian sembari memutuskan sambungan ponselnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved