Dikritik, Komisioner KPID Sulbar: Memang Ada yang Tak Paham Aturan
Meski begitu, Idham mengaku, ada person komisioner yang kini duduk di KPID Sulawesi Barat, yang idealnya wajib untuk meningkatkan kapasitasnya
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Sejumlah pihak menilai Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat, hanya menghabiskan waktu untuk mengurusi konflik internal, sehingga daya edukasi ke publik melalui penyiaran dianggap gagal.
Komisioner KPID Sulawesi Barat, Idham, menjelaskan adalah hal yang kurang tepat jika semua penilaian itu dialamatkan ke lembaga KPID saja.
"Apa ukurannya sehingga dikatakan gagal, indikatornya apa, sehingga menurut saya, keliru kalau itu dialamatkan ke lembaga," kata Idham, via telepon selular, Kamis (20/9/2018)
Meski begitu, Idham mengaku, ada person komisioner yang kini duduk di KPID Sulawesi Barat, yang idealnya wajib untuk meningkatkan kapasitasnya, karena lemah dalam hal pemahaman regulasi seputar dunia penyiaran.
"Kalau individunya, mungkin ada yang gagal, tapi individunya, bukan lembaganya. Yang gagal itu pribadinya. Bagaimana mau memproses setiap izin dari lembaga penyiaran, atau mensosialisasikan penyiaran ke publik, kalau aturan saja tidak tahu," ujarnya.
Idham menambahkan, di masa mendatang, KPID Sulawesi Barat harus diisi oleh person yang mumpuni, punya kualitas dan kapasitas khususnya di bidang penyiaran.
"Karena ini yang saya rasakan selama jadi komisioner. Memang agak sulit jika orang-orang yang ada di KPID itu mereka yang tidak punya kapasitas," katanya.
"Ke depan, KPID ini harus diisi oleh orang yang punya kapasitas. Memiliki kapabilitas di dunia penyiaran. Paham aturan, serta yang
paling penting, memiliki kemauan yang besar untuk berbuat demi lembaga KPID ini," tutur Idham.