Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diisi Deretan Nama Profesor, Nurdin Abdullah Blak-blakan Soal Honor TP2D

Tim tersebut diisi 24 nama dan didominasi guru besar dari sejumlah kampus di Makassar yang diketuai Prof Yusran Yusuf

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Saldy/tribun-timur.com
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan pemeriksaan fisik kendaraan dinas (Randis) milik Pemprov Sulsel yang ada di Lapangan Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (20/9). 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah membentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D). 

Tim tersebut diisi 24 nama dan didominasi guru besar dari sejumlah kampus di Makassar yang diketuai Prof Yusran Yusuf dari Universitas Hasanuddin.

Dekan Fakultas Kehutanan Unhas tersebut tak lain adalah Ketua Tim Transisi Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).

TP2D akan dibantu tenaga ahli yang dibagi dalam lima bidang, yakni bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang diisi oleh lima orang. Bidang pemerintahan dan umum dua orang.

Selain itu, bidang pembangunan manusia enam orang. Bidang infrastruktur lima orang. Bidang pemuda dan komunitas kreatif dua orang.

Nurdin Abdullah pun blak-blakan selurum anggota TP2D Provinsi Sulsel akan mendapat gaji besar.

"TP2D ini punya tanggung jawab besar. Mereka mendampingi SKPD dalam hal-hal percepatan pembangunan," ujar Nurdin saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (20/9/2018).

Menurutnya, mereka pantas diberi honor yang besar karena merupakan orang-orang pilihan.

"Jangan mengharapkan hasil besar, baru honornya kecil. Kalau mau hasil besar harus besar honornya," ujar Nurdin.

Hanya saja, di tahun 2018 ini mereka diberi honor kecil, pasalnya ini baru dimulai di anggaran perubahan.

Nurdin membeberkan honor tahun ini kisaran Rp 2,5 juta per orang. Terkait dengan rumor Rp 300 juta, masih dikaji oleh Pemprov Sulsel untuk efisiensi.

Tahun depan akan diusulkan ke DPRD sebagai budgeter atau pemutus keuangan.

"Kita dialog dengan DPRD tujuan dari TP2D ini, saya kira mereka akan sepakat. Kita pastinya ingin melihat daerah kita lebih baik dari sebelumnya," ujar Nurdin.

Tugas TP2D akan mensinkronkan kebijakan dan regulasi pusat, provinsi, dan kabupaten kota yang ada di Sulsel. Sehingga tidak ada lagi ego sektoral.

Semua akan bekerja bersama, hadirnya TP2D ini bukan tandingan OPD, namun mereka akan menyambungkan regulasi opd satu ke yang lainnya.

Oleh karena itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini ini menyebutkan, TP2D membidangi banyak sektor seperti infrastruktur, pertanian, dan perikanan dan lainnya

"Tak asal menerima honor, mereka akan diberi target. Targetnya adalah orientasi pada hasil. Jadi jangan tagih sekarang, tagih di akhir anggaran yah supaya bisa di jelaskan apa yang mereka kerja," Nurdin menambahkan.

Nurdin mengaku sangat yakin, pemerintah kedepan akan lebih baik pasalnya yang terlibat di tim ini didominasi pleh akademisi.

"Mereka kan guru besar yang cukup bagus. Kalau ada timses itu orang pilihan, toh dia ikut memberikan kontribusi ke kami," ujar Nurdin.

TP2D Provinsi Sulsel akan bekerja mendampingi Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman selama lima tahun 

"Mereka akan berkoordinasi dengan staf ahli dan asisten, dan dinas diabawahi. Jadi selama periode saya tim ini akan bekerja," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved