Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asian Games 2018

Profil Lengkap dan Prestasi Aries Susanti Rahayu, 'Spiderman' Cantik Peraih Emas di Asian Games 2018

Aries Susanti berhasil meraih emas dalam cabang Panjat Tebing di nomor speed woman pada Asian Games 2018 di Palembang, Kamis (23/8/2018).

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Atlet Panjat Tebing Indonesia, Aries Susanti 

TRIBUN-TIMUR.COM-- Namanya Aries Susanti Rahayu.

Pada usia 23 tahun, gadis asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu mengharumkan nama Indonesia.

Terbaru, Aries Susanti berhasil meraih emas dalam cabang Panjat Tebing di nomor speed woman pada Asian Games 2018 di Palembang, Kamis (23/8/2018).

Aries Susanti Rahayu mengalahkan rekan setimnyadi babak final, Puji Lestari.

Aries berhasil membukukan waktu tercepat di babak final 7,61 detik. Sementara Puji Lestari  mencatatkan waktu 7,98 detik.

Dengan hasil ini, Aries berhasil meraih emas. Sementara Puji meraih perak.

Sebelumnya, Aries Susanti berhasil menjadi peserta tercepat pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, untuk kategori Speed Climbing Performa.

Ayu berhasil menaklukkan atlet Rusia, Elena Timofeeva, jawara di sejumlah superseries panjat tebing, bahkan nyaris memecahkan rekor dunia balapan di dinding panjat vertikal.

Dalam video berdurasi pendek yang viral di media sosial, aksi Ayu saat memanjat dinding vertikal setinggi 50 kaki dalam hitungan waktu 7,51 detik memukau.

Ayu melesat cepat bak Spiderman.

Dia merayap dinamis melawan efek gravitasi mengungguli lawannya.

Kecepatan Ayu mendekati rekor dunia yang pernah ditorehkan atlet Rusia, Iulina Kaplina, dengan catatan waktu 7,46 detik.

Kaplina sebenarnya juga tampil dalam kejuaraan ini, tetapi gugur di babak penyisihan.

Kerja keras Untuk sampai ke titik ini tentu bukan perkara mudah.

Semuanya bermula saat Ayu duduk di bangku sekolah dasar.

Saat SD, Ayu sebenarnya menekuni cabang olahraga lari.

Dia lalu diperkenalkan cabang olahraga panjat tebing oleh guru olahraganya.

Gadis berparas cantik kelahiran Grobogan, 21 Maret 1995, ini kemudian beradaptasi dengan dunia panjat tebing sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Dari situlah kepiawaian Ayu dalam memanjat dinding vertikal terus terasah.

"Didikan para pelatih, baik pelatih yang mengenalkan saya dengan panjat tebing maupun pelatih pelatnaslah yang membuat saya bisa seperti ini."

"Dari yang semula berlatih dengan fasilitas seadanya hingga fasilitas yang memadai. Terima kasih semuanya," tutur Ayu saat ditemui, Minggu (20/5/2018).

Putri bungsu pasangan S Sanjaya (55) dan Maryati (48) itu lalu mulai berjaya di beragam pergelaran kejuaraan panjat tebing, khususnya kejuaraan Speed Climbing, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional.

Namanya selalu masuk peringkat.

Pada kejuaraan Asian Climbing Championship di Iran tahun 2017, misalnya, Ayu meraih peringkat nomor satu beregu dan nomor 3 perorangan untuk kategori speed.

Sementara itu, pada ajang World Cup Series panjat tebing kategori speed di China tahun 2017, Ayu meraih peringkat ke-4 dan peringkat ke-2.

Pada 2018 World Cup Series panjat tebing kategori speed di Moscow, dia meraih juara 4. 
Lalu pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, dia meraih juara pertama.

"Sepekan setelah juara satu di China, saya meraih peringkat ke-3 kategori speed World Cup Series di China. Total medali hingga saat ini, 60 medali lebih. Saya lupa jumlahnya," tutur Ayu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved