Soal Tuduhan Mahar Rp 500 M, Sandiaga Uno: Itu tidak Benar Mohon Dicabut Pernyataannya

TRIBUN-TIMUR.COM-- Sandiaga Uno terpilih menjadi pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Pemilihan Sandiaga cukup mengejutkan publik.

Pasalnya nama Wakil Gubernur Jakarta tersebut tak pernah masuk dalam daftar calon pasangan Prabowo.

Namun di hari-hari terakhir pendaftaran Pilpres, Nama Sandi tiba-tiba muncul.

Mencuatnya nama Sandiaga Uno seiring dengan viralnya isitilah Jenderal Kardus yang dipopulerkan oleh Politisi Partai Demokrat Andi Arief.

Dalam sebuah cuitan melalui Twitter, Andi Arief berkoar menyebut Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus.

Ia seakan meluapkan emosinya, menyebut Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan.

Sandiaga Uno pun disebut telah menyetor uang Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS.

Pernyataan Andi Arief pun viral dan menjadi polemik.

Kala itu, Sandiaga Uno belum masuk dalam bursa cawapres Prabowo Subianto.

Sejumlah nama yang dikabarkan menjadi pilihan cawapres Prabowo Subianto justru Ustaz Abdul Somad, Salim Segaf, dan, Agus Harimurti Yudhoyono.

Sebelumnya, dikabarkan pula Anies Baswedan yang akan maju bersama Prabowo Subianto.

Namun, beberapa menit jelang pendaftaran capres dan cawapres berakhir, Prabowo Subianto justru menyatakan akan maju dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Lalu, apakah pemilihan Sandiaga Uno ini benar-benar seperti yang dituduhkan Andi Arief terkait mahar Rp 500 miliar?

Pada program acara Indonesia Lawyers Club yang tayang Selama (14/8/2018) malam, Sandiaga Uno pun buka suara.