48 Jam Jelang Daftar Capres di KPU Tutup
Gara-gara 'Jenderal Kardus', Koalisi Prabowo Memanas Sementara Koalisi Jokowi Bergolak karena PBNU
Gara-gara 'Jenderal Kardus', Koalisi Prabowo Memanas Sementara Koalisi Jokowi Bergolak karena PBNU
Belum ada pernyataan resmi dari Demokrat mengenai dipanggilnya pengurus ke kediaman SBY.
2. Sandiaga Uno Wagub DKI Masuk Bursa 02 Prabowo
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, saat ini kandidat calon wakil presiden pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto, tersisa dua nama.

Adapun dua nama itu adalah politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dan kader Partai Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
"Sampai dengan tadi ada dua nama, pagi tadi. Pak AHY dengan Pak Sandi ya," kata Muzani di kediaman Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
Ia menambahkan, dua nama tersebut terus dibahas bersama partai-partai yang berencana mengusung Prabowo sebagai capres seperti Partai Demokrat, PKS, dan PAN.
Karena itu, kata Muzani, sepanjang hari Rabu (8/8/2018), Partai Gerindra terus bertemu dengan pimpinan partai-partai tersebut. "Jadi dikonsultasikan dari pagi sampai malam, ini dikonsultasikan. Hasilnya ya malam ini mau kami putuskan," ujar Muzani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno masuk dalam kandidat calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Fadli saat ditanya wartawan ihwal beredarnya nama Sandiaga dalam kandidat cawapres Prabowo. "Ya masih wacana ya. Ada yang usul," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Fadli mengatakan, nama Sandiaga diusulkan bukan oleh Partai Gerindra, melainkan dari eksternal. Namun, ia enggan mengungkapkan pihak yang mengusulkan Sandiaga sebagai cawapres Prabowo.
Ia mengatakan, pihak yang mengusulkan Sandiaga sebagai cawapres Prabowo bisa berasal dari partai yang selama ini intensif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra atau kelompok tertentu. "Saya kira dari luar ya (usulnya)," ujar Fadli.
3. Amien Rais dan Jokowi Batal Bertemu
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku kecewa setelah gagal mempertemukan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Presiden Joko Widodo.
Padahal ia berharap ada kebersamaan yang terjalin antara Amien dan Jokowi.

"Ya tentu (kecewa), karena negeri ini tidak bisa dibangun satu kelompok saja. Harus ada kebersamaan. Kita perlu ada kebersamaan," kata Zulkifli dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (8/8/2018) malam.