Lecehkan Sumpah Pemuda, Pelajar Gowa Akhirnya Minta Maaf
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menilai jika apa yang dilakukan Rama perlu mendapatkan pembinaan.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Pelajar asal SMAN 4 Gowa, Rama (17) akhirnya meminta maaf kepada semua warga Indonesia atas kelakuannya yang dinilai melecehkan teks Sumpah Pemuda.
Permohonan maaf itu dilakukan setelah videonya yang mengacungkan jari tengah sambil mengucapkan sumpah pemuda viral di media sosial.
Kepada sejumlah media di ruang kerja Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, Kamis (2/8/2018), Rama yang didampingi kedua orangtuanya dan Kepala SMAN 4 Gowa, Zulkifli Saidah, mengaku menyesal atas perbuatannya itu.
"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia atas perbuatan saya ini. Saya benar-benar menyesali apa yang saya perbuat ini. Teman-teman sekalian jangan ada yang meniru perbuatan saya ini," ujar Rama sambil sesekali melap air matanya.
Rama langsung diamankan polisi beberapa jam setelah videonya menyebar bersama tiga rekannya yang merekam video, Rabu (1/8/2018).
Sekira pukul 00.00 wita, Rama langsung dikirim ke Mako Polres Gowa atas perintah Kapolres.
Selama diperiksa Rama didampingi ayahnya Riyanto.
Riyanto pun mengungkapkan jika apa yang dilakukan anaknya adalah hal yang tidak sepantasnya.
"Saya atas nama orangtua meminta maaf atas perbuatan dan tindakan anak saya. Kepada tokoh pemuda di Indonesia khususnya KNPI seluruh Indonesia seluruh Indonesia. Kepada kepala sekolah, alumni SMAN 4. Agar adik-adik tidak mengikuti perbuatan putra saya. Biarlah ini jadi pengalaman sendiri," ujarnya.
Baca: Diduga Hina Sumpah Pemuda, Empat Pelajar Gowa Dibekuk Polisi
Sementara itu Kepala SMAN 4 Gowa Zulkifli Saidah turut menyesalkan perilaku anak didiknya itu.
"Saya sebagai guru dan orangtua di sekolah, kepada seluruh masyarakat Indonesia yang merasa terusik nasionalismenya, meminta maaf atas kelalaian kami. Namun berikan kami kesempatan untuk kembali membina dan membimbing. Mungkin ini hanyalah kurang bijaksananya dia menggunakan medsos," ujarnya dihadapan Kapolres Gowa dan Kapolsek Tinggimoncong Iptu Rusdi Tata.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menilai jika apa yang dilakukan Rama perlu mendapatkan pembinaan.
"Jadi setelah kami periksa saat itu dia sedang ada tugas dari gurunya. Tapi karena dia terbawa suasana sehingga jadi tidak terkontrol dan menggerakkan jarinya, itu yang buat viral," jelasnya.
Pihak kepolisian pun memgembalikan Rama kepada orangtuanya. Dan akan tetap melakukan pemantauan.(*)