Alasan Nasir Aniaya Eks Kepsek SMA 1 Makassar Hingga Tewas, Diduga Motif Asmara
Setidaknya, dua motif ini jadi pengakuan Dado, Rabu (1/8/2018) sore, atau sekitar 9 jam pasca-ditangkap dua tim gabungan
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Keberingasan Abdul Nasir Umar alias Dado’ (58), yang memicu kematian mantan adik iparnya, Dr M Zakaruddin M.Pd (56), perlahan mulai terungkap.
Konflik asmara antar saudara ipar-lago dan perebutan rumah dan tanah di sebuah ujung lorong di Jl Abdullah Dg. Sirua Lorong Tanggul Kanal, Tallo, No 364 A, ternyata jadi pemicu utama.
Setidaknya, dua motif ini jadi pengakuan Dado, Rabu (1/8) sore, atau sekitar 9 jam pasca-ditangkap dua tim gabungan di kampung transmigran tua di Sulawesi Barat, Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu pagi.
“Dia selingkuhi istriku. Ini sudah tiga tahun,” kata Nasir, dengan dua ibu jari terikat plastic handcuffs (borgol plastik) tim Resmob Polsek Panakkukang.
Motif asmara ini memang tak disangka-sangka pihak keluarga. Karena Selama ini, keduanya sudah terbilang usianya “kakek”, dan pensiunan.
Sitti Jumiaty Umar (56), istri almarhum Zakaruddin adalah adik kandung Dado’.
Tiga tahun lalu, sejak Zakaruddin tak lagi menjabat Kepala SMA 1 Makassar, pasangan asal Bone-Sidrap dan dikaruniai 3 putra ini tak serumah lagi.
Nasir menyebut, sejak tiga tahun lalu, kehidupan rumah tangga adiknya dengan Zakaruddin tak harmonis.
Dado juga mengakui, bersamaan dengan tak harmonis kehidupan rumah tangga adik iparnya, ia menduga istrinya Saripah (54) punya affair dengan Zakaruddin.
“Ini kasus selingkuh. Dia selingkuhi istri saya. Waktu hubungan keluarganya dan keluargaku tak harmonis, tiap saya bertengkar dengan istri, dia (Sakaruddin) selalu ke Sakaruddin. Dia (Sakaruddin) selalu sembunyikan istri saya. Saya pernah dapat mereka berdua saat hubungan rumah tangganya dengan adik saya tak harmonis.” kata Dado’. (*)
