Sebelum Meninggal di Lapas Palopo, Sumia Sempat Urus Kebun
Mendengar ucapan tersebut, rekan-rekan sebloknya tidak ada yang menyangka jika kalimat tersebut merupakan tanda almarhum
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunPalopo.com, Desy Arsyad
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Kepala Lapas Kelas IIA Kota Palopo, Indra Sofyan, menceritakan penghuni lapas, Sumia alias Ne Lettua (53), sebelum meninggal sempat mengurus kebun di lapas.
"Siangnya masih sempat mengirus kebun yang ada di lapas sekitar pukul 14.00 Wita. Dua jam kemudian sekitar pukul 16.00 Wita almarhum bersama rekannya masuk ke blok masing-masing," katanya, Selasa (31/7/2018).
"Petang jelang malam, yang bersangkutan masih sempat bercanda dengan teman satu bloknya. Bahkan, ketika almarhum bakar-bakar jagung, sempat terucap dimulutnya ini adalah jagung terakhir yang saya makan," tutur Indra.
Mendengar ucapan tersebut, rekan-rekan sebloknya tidak ada yang menyangka jika kalimat tersebut merupakan tanda almarhum akan meninggal dunia.
Terkait dengan kejadian tersebut, pihak Lapas Kelas IIA Kota Palopo, menyerahkan jenazah kepada keluarga korban di Makale, Tana Toraja.
"Jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarga di Makale, dan pihak keluarga disana telah menerima dengan iklas. Kami juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum dan mengucapkan turut berbelasungkawa," ucapnya.
Sebelumnya, Sumia alias Ne Lettua, (53), tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Palopo, Sulawesi selatan, meninggal dunia, Selasa (31/ 7 / 2018) dini hari.
Kematian Sumia diduga akibat penyakit maag yang selama beberapa tahun terakhir.