Daging Ayam Ras Beri Andil Inflasi Terbesar di Sulsel
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel mengatakan, inflasi Juli 2018 bila dibandikan bulan yang sama dua tahun terakhir menurun.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada Juli 2018, Sulsel mengalami inflasi 0,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,30. Angka tersebut di atas nasional yang hanya 0,28 persen.
Terjadinya inflasi di Sulsel pada Juli 2018 disebabkan naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen.
Keenam kelompok tersebut yakni bahan makanan sebesar 1,77 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen; transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen; kesehatan sebesar 0,11; dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen.
Yang jadi sorotan yakni, kelompok bahan makanan memberi inflasi sebesar 1,77 persen dengan andil inflasi 0,4501 persen pada Juli tahun ini.
Sub kelompok bahan makanan dengan inflasi tertinggi yakni daging dan hasilnya di angka 10,54 persen dengan andil inflasi 0,1980 persen.
Komuditas dari sub kelompok bahan makanan dengan inflasi terbesar yakni daging ayam ras.
Memanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Hadi Basalama yang dihubungi, Rabu (1/8/2018) menuturkan, inflasi yang terjadi di Sulsel pada Juli 2018 bila dibandikan bulan yang sama dua tahun terakhir menurun.
"Juli 2017 inflasi di angka 0,93 persen dan Juli 2016 di angka 1,04 persen. Ini menendakan ada penurunan," katanya.
Inflasi ini terjadi dikarenakan adanya kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi.
"Pasokan Daging Ayam Ras di Sulsel ini sebenarnya aman terkendali. Namun karena Sulsel juga mengirim ke Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan KTI tentunya permintaan bertambah," kata Hadi.
Lelaki berkacamata itu pun melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel terus berupaya melakukan pengawasan, pengontrolan, hingga menggelar operasi pasar.
"Tidak lain untuk menormalkan harga daging ayam ini dipasaran," ujarnya.
Selain daging aya ras, komoditas pemberi andil inflasi yakni tarip pulsa ponsel, cabai rawit, tomat buah, tomat sayur, beras, kangkung, asam, ikan kembung/gembung, dan ikan cakalang.
Laju inflasi tahun kalender Juli 2018 Sulsel sebesar 3,05 persen dan laju inflasi year on year atau Juli 2018 terhadap Juli 2017 sebesar 3,75 persen. (*)