Pendapatan Layanan Data Meningkat, XL Axiata Merugi Rp 82 Miliar
Tercatat pendapatan layanan data meningkat sebesar 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penulis: Hasrul | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Pertumbuhan layanan data terus mendorong pencapaian pendapatan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) di semester 1 2018 ini.
Tercatat pendapatan layanan data meningkat sebesar 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut menunjukkan peningkatan kontribusi layanan data terhadap total pendapatan layanan per triwulan ke-2 sepanjang 2018 hingga mencapai 79 persen.
Lebih tinggi dari capaian tahun lalu di periode yang sama sebesar 67 persen.
Selain itu, pada paruh pertama 2018 ini, EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 2 persen year on year (Yoy) dengan marjin meningkat menjadi 36,0 persen sebagai dampak peningkatan pendapatan dan upaya efisiensi biaya.
Baca: Pendapatan Layanan Data XL Axiata Meningkat 19 Persen
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, kinerja XL Axiata di semester pertama 2018 mencerminkan dinamika industri yang semakin kompetitif sebagaimana rilis diterima Tribun Timur Makassar.
"Meskipun dihadapkan pada kondisi industri yang sangat menantang, kami masih berhasil meraih pertumbuhan pendapatan di periode ini. Selain itu, kewajiban registrasi SIM Prabayar juga memberikan hasil yang positif bagi XL Axiata," kata Dian, Selasa (31/7/2018).
Pertumbuhan pendapatan XL Axiata sebesar 1 persen yoy di semester pertama ini.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan yang berkelanjutan pada layanan Data.
Hasil aktivitas operasional perusahaan pada Semester pertama 2018 ini, XL Axiata mencatat pendapatan kotor sebesar Rp 11,1 triliun.
Meningkat 1 persen yoy didorong oleh pertumbuhan layanan telekomunikasi lainnya yang meningkat 23 persen yoy.
Baca: XL Axiata Pastikan Jaringan Normal di Lombok Pascagempa
Sementara itu, pendapatan dari layanan telekomunikasi selular tercatat flat berbanding dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 10,5 triliun dan berkontribusi 95 persen terhadap total pendapatan.
Adapun pendapatan dari layanan juga flat dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, yaitu Rp 9,6 triliun.
Meski terjadi pertumbuhan pendapatan dari Layanan data, namun terjadi penurunan pada pendapatan layanan “legacy” (SMS dan voice).
Pendapatan layanan lainnya, terutama interkoneksi dan roaming, meningkat 5 persen menjadi Rp 900 miliar.
XL Axiata mencatat kerugian sebesar Rp 82 miliar pada 1H18 yang lebih rendah dibandingkan dengan laba Rp 143 miliar yang tercatat pada periode tahun sebelumnya.
Hal ini terutama disebabkan oleh EBIT yang lebih rendah sebagai akibat dari meningkatnya biaya Depresiasi dan Amortisasi.(rul)